MARKET NEWS

Proyek Bendungan Jlantah Rp1,02 Triliun Hampir Kelar, WSKT Ungkap Potensinya

Dinar Fitra Maghiszha 24/12/2024 19:02 WIB

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sedang memacu pengerjaan Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Proyek Bendungan Jlantah Rp1,02 Triliun Hampir Kelar, WSKT Ungkap Potensinya (foto dok wskt)

IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk sedang memacu pengerjaan Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Progres proyek KSO Waskita-PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bernilai Rp1,02 triliun ini telah 98,54 persen dan memasuki tahap akhir. Rencananya bendungan ini akan diresmikan pada Januari 2025.

Direktur Operasi II WSKT, Dhetik Ariyanto mengatakan Bendungan Jlantah diharapkan bisa segera digunakan untuk meningkatkan kapasitas tampungan air dan mendukung swasembada pangan di wilayah tersebut. 

“Keberadaan Bendungan Jlantah akan mendatangkan manfaat besar, terutama bagi kepentingan irigasi guna mendorong ketahanan pangan,” kata Dhetik dalam keterangan di Jakarta, Selasa (24/12/2024).

Nantinya, bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektare (ha) di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. 

Dhetik menjelaskan, sebelumnya pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar mengandalkan tadah hujan. 

"Melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, ke depannya panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Tidak lagi bergantung pada musim," ujar dia.

Tak hanya itu, adanya bendungan ini dinilai bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172 persen menjadi 272 persen pada lahan seluas 806 ha. IP pada lahan seluas 688 ha pun berpotensi mencapai 272 persen.

Dhetik menuturkan, bendungan yang didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). 

Kemudian air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. 

"Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir di persawahan di Desa Bendosari, Kabupaten Sukorharjo, hingga 87 ha,” kata Dhetik.

Pemerintah saat ini tengah fokus meningkatkan ketahanan pangan, dengan target swasembada pangan dimajukan dari 2028 menjadi 2027. Adanya infrastruktur bendungan ini diyakini dapat berkontribusi terhadap misi swasembasa pangan.

"Pemerintah bertekad memastikan produksi pangan nasional supaya mampu memenuhi kebutuhan rakyat tanpa harus impor. Maka keberadaan Bendungan Jlantah, dapat mendorong tujuan tersebut, karena mampu meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Dhetik.

(Fiki Ariyanti)

SHARE