MARKET NEWS

Proyek HPAL Anak Usaha MBMA Ditargetkan Bisa Diuji Coba Akhir 2024

Rahmat Fiansyah 22/06/2024 17:24 WIB

Perusahaan patungan PT Merdeka Battery Materials Tbk dan GEM Co, Ltd, PT ESG New Energy Material terus mengebut pengerjaan proyek HPAL di IMIP.

Proyek HPAL Anak Usaha MBMA Ditargetkan Bisa Diuji Coba Akhir 2024. (Foto: Dok. MBMA)

IDXChannel - Perusahaan patungan (joint venture) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan GEM Co, Ltd, PT ESG New Energy Material terus mengebut pengerjaan proyek Pelindian Asam Tekanan Tinggi (High Pressure Acid Leach/HPAL).

Presiden Direktur MBMA Devin Antonio Ridwan mengatakan, proyek untuk memproses nikel tersebut baru saja merampungkan pemasangan autoclave yang merupakan komponen utama HPAL. Diharapkan uji coba (commissioning) bisa dilakukan pada akhir 2024.

“Proyek HPAL PT ESG merupakan tonggak penting perkembangan MBMA untuk menjadi pemasok global bahan baku baterai dalam mendukung transisi global menuju energi bersih," kata Devin dikutip Sabtu (22/6/2024).

Proyek HPAL PT ESG ini menghabiskan dana sekitar USD490 juta, setara Rp7,8 triliun. Total kapasitas HPAL untuk mengekstrasi nikel, kobalt, dan mangan tersebut mencapai 20 ribu ton per tahun dan bakal ditingkatkan menjadi 30 ribu ton per tahun ke depannya.

Konstruksi proyek itu dikerjakan langsung di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah (Sulteng). Pemasangan autoclave dengan kapasitas 1.168 meter persegi yang selesai di awal Juni merupakan salah satu autoclave terbesar di dunia.

Proyek HPAL PT ESG menggunakan teknologi HPAL generasi ketiga untuk mengekstraksi bahan baku nikel, kobalt, dan mangan secara lebih efisien. Komoditas ini nantinya diolah menjadi bahan baku baterai terner, campuran endapan hidroksida (MHP), nikel kobalt mangan oksida, prekursor terner nikel tinggi, dan bahan katoda terner yang merupakan bahan baku strategis untuk baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

(RFI)

SHARE