MARKET NEWS

Proyeksi Harga Emas Pekan Ini, Investor Nantikan Level USD3.000

TIM RISET IDX CHANNEL 24/02/2025 07:10 WIB

Harga emas bergerak lebih stabil pekan lalu setelah gejolak pada awal masa jabatan kedua Donald Trump memicu volatilitas tajam di pasar logam mulia.

Proyeksi Harga Emas Pekan Ini, Investor Nantikan Level USD3.000. (Foto: Unsplash))

IDXChannel - Harga emas bergerak lebih stabil pekan lalu setelah gejolak pada awal masa jabatan kedua Donald Trump memicu volatilitas tajam di pasar logam mulia.

Setelah dibuka di USD2.882,48 per troy ons, harga emas spot (XAU/USD) sempat menembus USD2.900 dan mencapai puncak mingguan di USD2.955 pada Kamis (20/2/2025) lalu sebelum kembali turun akibat data ekonomi AS.

Survei mingguan Kitco News menunjukkan pandangan beragam di kalangan analis. Kepala Strategi Pasar SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, bersikap netral terhadap emas dalam jangka pendek. “Saya pikir emas masih mencerna kenaikan dalam beberapa pekan terakhir,” ujarnya.

Namun, ada juga yang optimistis. Presiden Asset Strategies International, Rich Checkan, menilai ketidakpastian pasar dan geopolitik akan mendorong emas menuju USD3.000.

“Emas semakin sering muncul di siklus berita. Ini pertanda bahwa investor mulai lebih banyak meliriknya,” katanya.

Di sisi lain, Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, melihat potensi koreksi jangka pendek setelah reli dalam dua bulan terakhir.

“Emas kemungkinan akan mengalami penurunan kecil, tetapi alasan di balik kenaikan harga belum berubah. Ketika investor ritel AS mulai masuk, harga bisa naik lagi,” tuturnya.

Dari sisi teknikal, Direktur Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, memperingatkan adanya potensi pelemahan.

“Emas mencapai rekor USD2.955 pada 20 Februari, tetapi indikator momentum tidak mengonfirmasi rekor ini, menunjukkan potensi ‘bearish divergence,’” katanya. Ia memperkirakan level support awal di USD2.875–2.880.

Survei Kitco menunjukkan 53 persen analis Wall Street masih bullish terhadap emas pekan ini, sementara 24 persen memperkirakan harga turun, dan sisanya netral. Di sisi ritel, mayoritas investor justru semakin optimistis, dengan 71 persen responden memprediksi kenaikan harga.

Ke depan, investor akan mencermati data ekonomi AS, termasuk indeks kepercayaan konsumen pada Selasa dan inflasi PCE pada Jumat, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed). (Aldo Fernando)

SHARE