MARKET NEWS

Proyeksi Sepekan: Harga Minyak Uji Level Kunci di Tengah Sentimen Trump-Putin

TIM RISET IDX CHANNEL 11/08/2025 07:17 WIB

Menurut analis FXEmpire, James Hyerczyk, harga WTI ditutup di bawah rata-rata pergerakan 52 pekan (MA-52 week) di USD64,32 per barel.

Proyeksi Sepekan: Harga Minyak Uji Level Kunci di Tengah Sentimen Trump-Putin. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah mencatat penurunan mingguan tajam, dengan West Texas Intermediate (WTI) merosot 5,1 persen dan Brent turun 4,4 persen pada pekan yang berakhir Jumat (8/8/2025) lalu.

Tekanan datang dari prospek ekonomi global yang lesu akibat tarif perdagangan, meski jelang akhir pekan harga bergerak stabil di tengah penantian pasar atas pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut analis FXEmpire, James Hyerczyk, harga WTI ditutup di bawah rata-rata pergerakan 52 pekan (MA-52 week) di USD64,32, memicu potensi tekanan jual lebih lanjut karena pelaku pasar jangka panjang cenderung bersikap defensif.

OPEC+ memastikan kenaikan produksi sebesar 547.000 barel per hari pada September, menghapus sepenuhnya pemangkasan sukarela sebelumnya. Tambahan pasokan ini datang di tengah proyeksi pertumbuhan permintaan yang lemah, sehingga berisiko menekan harga kecuali terjadi lonjakan permintaan tak terduga atau gangguan pasokan di wilayah lain.

Sentimen negatif juga datang dari tarif baru AS terhadap sejumlah mitra dagang yang berlaku mulai Kamis, memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Aktivitas ekonomi yang melemah umumnya menekan konsumsi energi, terutama di negara dengan volume perdagangan tinggi, yang pada gilirannya bisa mengurangi impor minyak mentah.

Rusia mengonfirmasi rencana pertemuan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Donald Trump dalam beberapa hari ke depan. Pelonggaran sanksi terhadap minyak Rusia dapat menambah pasokan ekspor, terutama ke Asia, sehingga menekan harga. Sebaliknya, kegagalan pembicaraan yang berujung pada pengetatan sanksi bisa memangkas pasokan dan memicu kenaikan harga.

Data EIA mencatat penurunan stok minyak mentah AS sebesar 3 juta barel, menandakan permintaan domestik atau ekspor tetap kuat.

Namun, kekhawatiran terhadap prospek permintaan akibat tarif membatasi respons pasar. Jumlah rig AS juga naik menjadi 411, mengisyaratkan potensi pasokan domestik yang stabil hingga meningkat.

Secara teknikal, menurut Hyerczyk, level USD64,32 menjadi area kunci. Penembusan berkelanjutan di atasnya dapat membuka jalan ke USD65,37, USD69,89, hingga di level USD70,51.

Sebaliknya, penurunan di bawah USD62,69 berpotensi mempercepat pelemahan menuju USD52,00-USD51,18.

Pekan ini, arah harga kemungkinan ditentukan oleh kombinasi sentimen pasar dan pergerakan grafik, dengan faktor seperti data stok AS, perkembangan ekonomi China, serta hasil pembicaraan Trump-Putin menjadi penentu utama. (Aldo Fernando)

SHARE