PTPP Garap Proyek Sekolah Rakyat Bengkulu Senilai Rp502 Miliar
PTPP mengantongi kontrak proyek Pembangunan Sekolah Rakyat di Provinsi Bengkulu dengan nilai Rp502 miliar.
IDXChannel - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengantongi kontrak proyek Pembangunan Sekolah Rakyat di Provinsi Bengkulu dengan nilai Rp502 miliar.
Sekolah Rakyat yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025-2026 ini akan memperluas akses pendidikan berkualitas sekaligus mengurangi kesenjangan layanan publik antarwilayah.
"Pembangunan fasilitas pendidikan seperti ini bukan hanya konstruksi fisik, tetapi investasi masa depan bangsa untuk mendukung pemerataan layanan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bengkulu,” ujar Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo dalam keterangan, Jumat (12/12/2025).
Dia menjelaskan, pembangunan Sekolah Rakyat ini akan berlangsung dalam jangka waktu 240 hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), disusul masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Pembangunan dilakukan di dua lokasi strategis, yaitu Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, dan Desa Cucupan, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur, yang dipilih untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di wilayah perkotaan maupun pesisir selatan Bengkulu.
Kompleks pendidikan tersebut akan berdiri di atas lahan luas dan mencakup total 18 gedung, dirancang dengan standar bangunan modern, aman, dan ramah lingkungan.
Lingkup pekerjaannya meliputi penyelesaian struktur dan arsitektur, instalasi mechanical–electrical–plumbing (MEP), hingga pembangunan kawasan seperti lapangan olahraga, ruang terbuka, sistem drainase, lapangan upacara, serta penyediaan furnitur pendidikan.
Seluruh fasilitas ini dihadirkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak, inklusif, dan mendukung pengembangan SDM di Bengkulu secara berkelanjutan.
"PTPP menghadirkan pendekatan konstruksi terintegrasi mulai dari pondasi tiang pancang, struktur beton mutu tinggi, sistem MEP yang efisien, hingga fasilitas kawasan yang mendukung proses belajar mengajar secara optimal," tutur Joko.
(DESI ANGRIANI)