PTRO Gencar Ekspansi Lewat Aksi Akuisisi, Intip Proyeksi Analis
Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) terus memperluas bisnisnya melalui serangkaian akuisisi strategis.
IDXChannel - Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) terus memperluas bisnisnya melalui serangkaian akuisisi strategis yang dinilai menjadi mesin pertumbuhan baru perseroan.
Dalam riset Henan Putihrai (HP) Sekuritas berjudul From Gegenpressing to Total Footbal tertanggal 21 Oktober 2025, analis menggunakan metafora sepak bola untuk menggambarkan perubahan arah strategi bisnis Petrosea.
Dalam laporan itu dijelaskan, PTRO telah mengakuisisi penuh HBS (PNG) Limited beserta anak usahanya serta mengambil 51 persen saham Hafar Group yang bergerak di bidang EPCI dan pelayaran migas lepas pantai.
PTRO juga berencana menguasai mayoritas saham perusahaan asal Singapura, Scan-Bilt Pte. Ltd.
Henan Putihrai memperkirakan segmen EPCI bakal berkontribusi sekitar 4 persen terhadap total pendapatan pada 2025 dan meningkat menjadi 7 persen pada periode 2026-2030, dengan laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) mencapai 47,7 persen pada 2025-2030.
Ekspansi PTRO juga terlihat dari perluasan wilayah operasi, mulai dari Papua Nugini dan Singapura hingga proyek EPCI di Pakistan bersama Reko Diq Mining Company. Langkah ini diyakini memperkuat posisi PTRO di sektor pertambangan, migas, logistik, dan jasa pendukung, sekaligus memperluas diversifikasi bisnisnya.
Untuk mendukung ekspansi agresif tersebut, PTRO telah menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah tahap I dan II senilai total Rp3 triliun serta memperoleh fasilitas pembiayaan dari BNI, BCA, dan Bank Mandiri. Dengan strategi ini, Henan Putihrai memproyeksikan rasio utang terhadap ekuitas (DER) PTRO tetap terjaga di kisaran 2,3–2,8 kali pada periode 2025-2027, atau masih di bawah batas 3,0 kali.
Dari sisi kinerja, hingga paruh pertama 2025 PTRO membukukan pertumbuhan pendapatan 10,4 persen secara tahunan menjadi USD351,1 juta.
Peningkatan ditopang oleh kenaikan pendapatan di segmen tambang sebesar 11,7 persen dan segmen EPC sebesar 12,8 persen.
Laba kotor melonjak 20,9 persen menjadi USD49,2 juta, sementara laba operasional tumbuh 114,5 persen menjadi USD30,2 juta. Namun, laba bersih justru turun 18,6 persen menjadi USD1,1 juta akibat beban bunga dan pajak yang lebih tinggi.
Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham PTRO dengan target harga yang dinaikkan menjadi Rp10.000 dari sebelumnya Rp4.500, memberikan potensi kenaikan 45,5 persen.
Valuasi tersebut dihitung berdasarkan metode discounted cash flow (DCF) dengan WACC 9,3 persen dan terminal growth 3,5 persen. Riset ini menegaskan keyakinan bahwa momentum pertumbuhan PTRO akan berlanjut, didukung ekspansi regional dan peningkatan margin dari segmen EPCI. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.