MARKET NEWS

Qatar Airways Berencana Beli 25 Persen Saham Virgin Australia

Ahmad Islamy 01/10/2024 23:36 WIB

Qatar Airways bakal membeli 25 persen saham di Virgin Australia dari firma ekuitas swasta Amerika Serikat, Bain Capital.

Qatar Airways akan membeli 25 persen saham Virgin Australia (ilustrasi). (Foto: Istimewa)

IDXChannel - Qatar Airways bakal membeli 25 persen saham di Virgin Australia dari firma ekuitas swasta AS, Bain Capital. Hal itu dapat menimbulkan persaingan lebih ketat bagi Qantas Airways, maskapai paling besar di negeri kanguru yang selama ini mendominasi rute Australia.

Pembelian saham minoritas dengan jumlah yang dirahasiakan perlu ditandatangani oleh Pemerintah Australia. Tahun lalu, pemerintah negara tetangga Indonesia itu menolak permintaan Qatar Airways untuk terbang dengan layanan tambahan ke Sydney, Melbourne, Brisbane, dan Perth.

"Kemitraan ini membawa bagian yang hilang pada strategi jangka panjang Virgin Australia," ungkap CEO Virgin Australia, Jayne Hrdlicka, lewat pernyataannya.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi ABC pada Selasa (1/10/2024), Hrdlicka mengatakan maskapainya membutuhkan pemegang saham penting bertaraf besar yang memiliki keahlian yang tidak dimiliki Virgin Australia sebelumnya. Menurut dia, kehadiran investor semacam itu dapat membantu perusahaan penerbangan itu bersaing lebih baik di dalam negeri dengan memberikan akses ke taraf tersebut.

Saham Qantas anjlok sebanyak 4,3 persen hingga pukul 05.39 pagi waktu Saudi dan termasuk di antara yang berkinerja terburuk pada indeks acuan S&P/ASX 200. Penjualan saham tersebut juga berfungsi sebagai investasi utama menjelang kembalinya Virgin Australia ke kepemilikan publik.

Tahun lalu, Bain menyatakan pihaknya akan menjajaki IPO Virgin Australia, yang dibelinya seharga USD2,42 miliar, termasuk kewajiban setelah ditempatkan dalam voluntary administration pada 2020. 

Dilansir dari laman Komisi Investasi dan Sekuritas Australia (ASIC), voluntary administration atau administrasi sukarela adalah mekanisme dirancang untuk membenahi perusahaan yang terancam bangkrut. Likuidator terdaftar independen (administrator sukarela) mengambil kendali penuh atas perusahaan. Hal tersebut memberi waktu kepada direktur atau pihak ketiga untuk menemukan cara, jika memungkinkan, untuk menyelamatkan bisnisnya.

Bain telah menargetkan listing di bursa efek senilai 1 miliar dolar Australia. Akan tetapi, rencana itu tertunda tahun lalu. Saat dikonfirmasi kembali oleh wartawan, pihak Bain menolak berkomentar lebih lanjut mengenai rencana IPO Virgin Australia.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE