MARKET NEWS

Raja Kripto Binance Digugat Regulator AS, Investor Tarik Dana Rp11,89 Triliun

Maulina Ulfa - Riset 07/06/2023 13:20 WIB

Penyedia platform kripto terbesar global Binance serta pendirinya Changpeng Zhao, harus berhadapan dengan regulator perdagangan efek dan bursa AS SEC.

Raja Kripto Binance Digugat Regulator AS, Investor Tarik Dana Rp11,89 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penyedia platform perdagangan kripto terbesar global Binance serta pendirinya Changpeng Zhao, harus berhadapan dengan regulator perdagangan efek dan bursa AS Securities and Exchange Commission (SEC) pada Senin (5/6/2023).

Perusahaan kripto ini dituduh secara terang-terangan mengabaikan undang-undang sekuritas federal serta memperkaya diri mereka sendiri menggunakan dana investor.

Gugatan tersebut juga mengatakan Binance mencampuradukkan dana pelanggan dan membahayakan aset pengguna.

Seketika, harga kripto langsung anjlok di mana Binance Coin turun 9,45%, Bitcoin (BTC) turun 1,01%, Ethereum (ETH) turun 1,63% dan Dogecoin (DOGE) turun 4,31% pada perdagangan sepekan terakhir. (Lihat grafik di bawah ini.)

Penarikan Aset Besar-Besaran

Dilaporkan Financial Times, para trader kripto juga telah memindahkan lebih dari USD800 juta atau senilai Rp 11,89 triliun (Kurs Rp14.865 per USD) dalam 24 jam setelah gugatan regulator sekuritas AS terhadap Binance dilayangkan.

Penarikan ini menggarisbawahi kegelisahan di antara para investor tentang nasib kripto ke depan di negeri Paman Sam. Investor khawatir otoritas AS mencoba untuk menekan aktivitas pasar kripto domestik ilegal.

Tuduhan Komisi Sekuritas dan Pertukaran kepada Binance adalah melakukan berbagai pelanggaran undang-undang sekuritas, termasuk mencampur aset pelanggan, mengoperasikan bursa sekuritas yang tidak terdaftar dan menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar.

Pada Selasa (6/6/2023), regulator sekuritas AS juga mengumumkan gugatan terhadap Coinbase, platform pertukaran kripto besar lainnya.

Menurut Nansen, plaform riset pasar kripto, data penarikan ini juga didasarkan pada lebih dari USD800 juta arus keluar bersih dari Binance di jaringan Ethereum (ETH). ETH juga merupakan salah satu blockchain yang paling umum digunakan dalam industri kripto dan jaringan tempat banyak proyek keuangan terdesentralisasi dibangun.

Penarikan ini juga menandai arus keluar terbesar aset Binance sejak gejolak perbankan regional AS awal tahun ini juga mengguncang pasar kripto.

Menurut data CCData dikutip Financial Times, sekitar USD451 juta aliran bersih dari Binance diubah menjadi stablecoin, sejenis token yang memungkinkan pembeli dengan mudah melakukan perpindahan aset di pasar kripto.

“Aliran bersih Stablecoin adalah indikator berharga untuk mengukur sentimen para investor. Arus keluar substansial yang disaksikan dari Binance kemarin mengisyaratkan preferensi pelaku pasar untuk menahan aset mereka di luar bursa,” kata Hosam Mahmoud, analis riset di CCData.

Dari aliran bersih USD451 juta ke stablecoin, investor kripto mulai menjual lebih dari USD360 juta asetnya dan beralih ke stablecoin USDT Tether, yang merupakan instrumen terbesar dari jenisnya di pasar kripto.

Sekitar USD86 miliar dana juga dilaporkan mengalir ke USDC dan BUSD Circle, stablecoin bermerek Binance yang dikeluarkan oleh Paxos.

“Sayap Binance jelas akan terpotong dan serangan frontal terhadap pertukaran mata uang kripto terbesar ini juga dapat melumpuhkan industri mata uang kripto secara lebih luas, terutama jika tindakan SEC dipandang sebagai pertanda pengetatan peraturan lebih lanjut,” kata Eswar Prasad, profesor ekonomi di Cornell University. (ADF)

SHARE