MARKET NEWS

Raja Roti (BRRC)-Hero Global (HGII) Listing Hari Ini, Jadi Emiten ke-4 dan 5 di 2025

Fiki Ariyanti 09/01/2025 06:07 WIB

PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) siap listing perdana hari ini, Kamis (9/1/2025).

Raja Roti (BRRC)-Hero Global (HGII) Listing Hari Ini, Jadi Emiten ke-4 dan 5 di 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) siap listing perdana hari ini, Kamis (9/1/2025). Keduanya akan menjadi emiten ke-4 dan 5 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025.

Listing BRRC dan HGII menyusul tiga emiten sebelumnya, yakni PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). 

1. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)

Raja Roti Cemerlang melepas 291,5 juta saham atau maksimal 30,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan pasca IPO. 

Produsen tepung roti merek Royal ini mematok harga IPO sebesar Rp210 per saham, sehingga berpotensi mengantongi dana maksimal Rp61,21 miliar. 

Bersamaan dengan penawaran saham perdana, perseroan juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I atau 21,43 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp210.

Total dana yang bisa diraup perseroan dari penerbitan Waran Seri I ini adalah sebesar Rp30,60 miliar.

Mengutip prospektus finalnya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek 100 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yang penggunaannya, meliputi peningkatan stok bahan baku, termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan energi (gas, listrik). Di mana modal kerja tersebut digunakan oleh perseroan untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu persediaan bahan baku dan biaya operasional.

2. PT Hero Global Investment Tbk (HGII)

Hero Global Investment adalah perusahaan induk penyedia energi baru terbarukan. Dalam hajatan IPO, perseroan menetapkan harga Rp200 per saham.

HGII menawarkan 1,3 miliar saham ke publik atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO.
Dengan demikian, perseroan akan meraup dana segar hasil IPO sebesar Rp260 miliar.

Berdasarkan prospektus finalnya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 66,82 persen untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan oleh SSE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.

Rinciannya, sekitar 90,9 persen sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 25 MW di wilayah Sumatera Utara (Proyek SS); dan sekitar 9,1 persen sebagai modal kerja untuk Proyek SS setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara, di mana SSE akan ikut serta dalam PPTL.

Selanjutnya sekitar 31,45 persen dana dari hasil IPO akan digunakan oleh perseroan, untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan oleh MHE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.

Rinciannya, sekitar 80,6 persen sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW di wilayah Sumatera Utara (Proyek LO) dan sekitar 19,4 persen sebagai modal kerja untuk Proyek LO setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatera Utara, di mana MHE akan ikut serta dalam
PPTL.

Sedangkan sisa dana IPO 1,73 persen akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup Perseroan untuk pembayaran biaya operasional.

Termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas, dan surya).

(Fiki Ariyanti)

SHARE