Ramainya Pengunjung Bantu Kinerja Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Kembali Positif
Kembali meramainya pengunjung pasca pandemi COVID-19 membuat penjualan tiket wahana dan pintu gerbang melonjak drastis.
IDXChannel - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sukses membalikkan catatan rugi yang diderita pada Semester I-2021 lalu menjadi beranjak positif pada Semester I-2022 ini. Kembali meramainya pengunjung pasca pandemi COVID-19 membuat penjualan tiket wahana dan pintu gerbang melonjak drastis.
Sebagaimana dilansir dari laporan keuangan perusahaan, PJAA dan entitas anak tercatat berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp37,43 miliar di sepanjang semester I-2022. Capaian tersebut meningkat tajam dari periode sama tahun sebelumnya, di mana PJAA tercatat merugi sebesar Rp94,86 miliar.
Lonjakan laba perusahaan pengelola kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol itu terjadi seiring pendapatan usaha perusahaan yang mencapai Rp413,72 miliar, melejit hingga 96,17 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu senilai Rp210,87 miliar.
Kontribusi pemasukan terbesar berasal dari pendapatan tiket wahana wisata dan pintu gerbang sebanyak Rp281,29 miliar. Sementara pendapatan dari segmen hotel dan restoran menyerap pemasukan senilai Rp35,50 miliar.
Perseroan juga terlihat mengantongi penjualan dari sejumlah hal seperti penyewaan kios, lahan, dan gedung, pengelolaan perumahan, sponsor, barang dagangan, bagi hasil, logistik acara, hingga loker dan permainan. Kinerja positif ini membuat PJAA mencatatkan laba per saham dasar sebanyak Rp23, dari sebelumnya rugi per saham sebesar Rp59.
Seiring kenaikan penjualan, beban biaya yang ditanggung PJAA membengkak, dari mulai beban pokok, langsung, masing-masing senilai Rp11,15 miliar, dan Rp176,49 miliar. Ini belum termasuk beban umum-administrasi sebanyak Rp113,44 miliar
Per 30 Juni 2022, PJAA mencatatkan nilai aset sebesar Rp3,98 triliun, alias lebih rendah 9,92 persen dari akhir 2021 senilai Rp4,42 triliun. Ini terjadi akibat adanya penurunan kewajiban pembayaran utang atau liabilitas sebesar 16,24 persen menjadi Rp2,45 triliun, dari akhir 2021 sebanyak Rp2,93 triliun. Modal atau ekuitas PJAA juga tumbuh menjadi Rp1,52 triliun. (TSA)