MARKET NEWS

Raup Laba hingga Rp1,02 T, Begini Kekuatan Bisnis Mitratel (MTEL)

Taufan Sukma/IDX Channel 30/07/2023 03:33 WIB

Sejalan dengan jumlah menara, Mitratel juga memiliki tenant menara terbanyak dengan 54.718 tenant, meningkat 24,6 persen.

Raup Laba hingga Rp1,02 T, Begini Kekuatan Bisnis Mitratel (MTEL) (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, sukses membukukan laba bersih Rp1,02 triliun.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 15 persen secara tahunan (year on year/yoy), dibanding realisasi laba yang berhasil diraup emiten menara telekomunikasi tersebut pada periode sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan, kenaikan laba MTEL ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 11 persen secara yoy, menjadi Rp4,13 triliun. Sementara, beban operasional hanya tumbuh delapan persen menjadi Rp2,35 triliun.

Bila dirinci lebih jauh, motor pendapatan Mitratel adalah bisnis sewa menara yang meraih pendapatan hingga Rp3,45 triliun. Nilai tersebut meningkat 15,5 persen secara yoy. Bisnis ini mendominasi hingga 83,6% dari total pendapatan.

Kekuatan dari bisnis tower leasing adalah Mitratel memiliki menara terbanyak di Indonesia dengan jumlah 36.719 menara, meningkat 27,6 persen secara tahunan.

Sejalan dengan jumlah menara, Mitratel juga memiliki tenant menara terbanyak dengan 54.718 tenant, meningkat 24,6 persen.

Pendapatan Mitratel berikutnya disumbang oleh bisnis reseller, yaitu penyewaan menara yang tidak dimiliki oleh Mitratel.

Bisnis ini menyumbang pendapatan Rp309 miliar, turun 8,8 persen secara yoy. Penurunan terjadi karena sebagian tenant dari reseller memutuskan untuk menyewa menara yang dimiliki oleh Mitratel secara langsung.

Artinya, pendapatan yang diraih MTEL tentu menjadi lebih besar karena perpindahan ini. 

Berikutnya adalah pendapatan yang dihasilkan unit bisnis yang terkait dengan menara, seperti jasa penyediaan listrik ke menara atau power to the tower. Unit bisnis ini menghasilkan pendapatan Rp282 miliar ke Mitratel dalam enam bulan.

Menurut Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama, MTEL meyakini bahwa dalam bisnis ini penguasaan jumlah menara sangat penting karena berdampak pada pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan.

"Ini yang menjadi alasan mengapa kami agresif menambah jumlah menara dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya pendapatan akan terus tumbuh secara stabil," ujar Hendra, Kamis (27/7/2023).

Sepanjang 2023, Mitratel telah membangun 304 menara baru dan mengakuisisi 997 menara milik Indosat.

Bila ditarik ke lima tahun terakhir, Mitratel telah mengakuisisi 21.000 menara. Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara.

Dari sisi tenancy, penambahan tenant di luar jawa sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22 persen.

Bukan hanya di menara, Mitratel juga agresif mengakuisisi dan membangun jaringan fiber optic Mitratel saat ini memiliki fiber optic sepanjang 27.269 km, dimana 6.012 km diantaranya berasal dari akuisisi di akhir tahun 2022. 

Sebagai bisnis yang padat belanja modal, profitabilitas Mitratel cukup baik dengan EBITDA mencapai Rp3,35 triliun pada semester I-2023, meningkat 16,1 persen.

Rasio EBITDA Margin membaik menjadi 81,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya 77,5 persen. Tak hanya EBITDA Margin, rasio rentabilitas Mitratel lainnya juga meningkat, yaitu Return on Asset (ROA) 3,6 persen dari sebelumnya 3,2 persen dan Return on Equity mencapai 6,2 persen dari sebelumnya 5,3 persen.

Mitratel pada akhir Juni 2023 membukukan kenaikan aset sebesar 1,3 persen menjadi Rp56,79 triliun dan total ekuitas Rp33,06 triliun. Debt to equity ratio(DER) tercatat 0,47x yang mencerminkan rasio utang yang sehat. (TSA)

SHARE