MARKET NEWS

Realisasi Capex United Tractors (UNTR) Capai USD400 Juta di Semester I-2024

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/09/2024 16:15 WIB

United Tractors (UNTR) mencatatkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD400 juta hingga semester I-2024.

Realisasi Capex United Tractors (UNTR) Capai USD400 Juta di Semester I-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD400 juta hingga semester I-2024. Sepanjang tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar USD1 miliar.

Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro menyampaikan, belanja modal perseroan sebagian besar dialokasikan untuk divisi kontraktor pertambangan. Segmen bisnis ini menghabiskan dana sekitar USD750-USD800 juta. 

Perseroan berencana mengalokasikan capex sebesar USD100-USD150 juta untuk segmen bisnis pertambangan. Dana tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan infrastruktur dan processing plant.

Sementara itu, sebesar USD50 juta sisanya akan dialokasikan untuk segmen bisnis konstruksi.

“Kalau untuk investasi kami tidak punya budget yang fix. Itu tergantung kapan kesempatan investasi akan terjadi, jadi tidak kami canangkan,” ujar Iwan.

Perihal kinerja, hingga semester pertama tahun ini UNTR mengantongi pendapatan sebesar Rp64,5 triliun, turun 6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp68,67 triliun. Penurunan pendapatan perseroan disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. 

Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs juga menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 15 persen menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun di semester pertama tahun lalu.

Sementara itu, sampai dengan Juli 2024, volume penjualan alat berat Komatsu mencapai 2.515 unit atau turun 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.551 unit. Penurunan tersebut dikarenakan turunnya permintaan dari sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. 

Dari total penjualan tersebut, sebanyak 63 persen diserap sektor pertambangan, 14 persen sektor perkebunan, 13 persen sektor konstruksi, dan 10 persen sektor kehutanan.

Kemudian, penjualan produk merek UD Trucks turun 47 persen dari 195 unit menjadi 103 unit, sementara penjualan Scania turun 56 persen dari 526 unit menjadi 229 unit karena turunnya permintaan terutama di sektor pertambangan.

(Febrina Ratna)

SHARE