Resmi Listing, Harga Saham Era Media (DOOH) Dibuka Turun 7 Persen
PT Era Media Sejahtera Tbk hari ini (8/5/2023) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DOOH.
IDXChannel - PT Era Media Sejahtera Tbk hari ini (8/5/2023) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DOOH. Harga saham perseroan pada perdagangan perdananya dibuka turun 7,00% ke level Rp93 dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp100 per saham.
Hingga pukul 09.15 WIB, harga saham DOOH masih berada di posisi Rp93 per saham. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 40,57 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp3,77 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 742 kali.
"Ini merupakan langkah awal untuk mencapai visi menjadi perusahaan media periklanan bertaraf global, yang dapat berkontribusi pencapaian profitabilitas klien-klien kami," kata Direktur Utama DOOH, Doni Teguh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (8/5/2023).
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,54 miliar saham atau 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak 1,23 miliar Waran Seri I atau sebesar 20% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun, Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan dengan harga pelaksanaan Rp135.
Sebesar 7,07% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa biaya pengadaan aset media periklanan yang dibeli dari pihak ketiga, dan akan ditempatkan di berbagai lokasi atau media spot yang bekerja sama dengan perseroan, di antaranya pada 206 titik pada PD Pasar Jaya dan sebanyak 50 unit pada Gudang Induk Koperasi Unit Desa.
Kemudian, sebesar 92,93% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan dengan rincian, akan digunakan untuk biaya penyewaan slot iklan baik berupa penyewaan Media OOH (out of Home), media DOOH (digital out of home) ataupun dalam bentuk media lainnya baik digital maupun media kreatif lainnya.
Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk biaya pemasaran dan penjualan serta operasional berupa biaya konektivitas jaringan, biaya listrik, biaya air dan biaya utilitas lainnya. Lalu, akan digunakan untuk biaya penyewaan infrastruktur jasa cloud dan jasa internet, serta product development untuk menunjang layanan yang paripurna kepada pelanggan perseroan.
Perseroan juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk biaya tenaga kerja berikut biaya sertifikasi, biaya pelatihan SDM berbasis kompetensi termasuk pelatihan SDM dibidang IT, SDM untuk Creative Design untuk menunjang bisnis Media (Adtech) berbasis teknologi. Terakhir, dana hasil IPO akan digunakan untuk biaya peningkatan kapasitas layanan media berupa pemeliharaan sistem IT dan biaya pemeliharaan perangkat media perseroan. (NIA)