MARKET NEWS

Resmi Listing, IPO Nusantara Sawit (NSSS) Oversubscribed 2,28 Kali

Viola Triamanda/MPI 10/03/2023 09:23 WIB

NSSS menetapkan harga penawaran final sebesar Rp127 per saham sehingga dana penawaran saham perdana (IPO) yang akan diraih senilai Rp453,16 miliar.

Resmi Listing, IPO Nusantara Sawit (NSSS) Oversubscribed 2,28 Kali (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek pada Jumat (10/3/2023). Dalam aksi korporasi ini, perseroan melepas sebanyak 3,568 miliar saham kepada publik. 

NSSS menetapkan harga penawaran final sebesar Rp127 per saham sehingga dana penawaran saham perdana (IPO) yang akan diraih senilai Rp453,16 miliar.

Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023, NSS lalu melanjutkan dengan masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 2- 8 Maret 2023.

Selama masa penawaran umum, Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,28 kali. Hal ini menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSS.

"Harga perdana saham NSS ini sebesar Rp127 per lembar. Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar," ujar Presiden Direktur NSS, Teguh Patriawan, dikutip dari rilis, Jumat (10/03/2023).

Seiring dengan penawaran umum perdana saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp190 per saham. 

“Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS mencapai Rp338,982 miliar,” ungkap Teguh.

Adapun demikian, dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak. "Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal," lanjut Teguh.

PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dengan dana hasil IPO. Sekitar 33% akan digunakan untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan fasilitas pendukungnya. Sekitar 9,4% akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga akan mendapat suntikan dana hasil IPO, sekitar 47% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit. Dari jumlah tersebut, 15% di antaranya akan dipakai untuk pembebasan lahan seluas 6.831 ha agar berstatus hak guna usaha (HGU). Adapun sisa anggaran akan dipakai untuk proses pembibitan hingga pemupukan selama periode belum menghasilkan.

Kemudian, sekitar 10,6% dana hasil IPO akan disalurkan kepada PT Prasetya Mitra Muda untuk pemenuhan modal kerja PMM dalam pembelian pupuk dan agrokimia atau bahan kimia pertanian.

(DES)

SHARE