MARKET NEWS

Resmi Listing, Saham Esta Indonesia (NEST) Melesat 30 Persen

Cahya Puteri Abdi Rabbi 08/08/2024 09:21 WIB

Harga saham perseroan dibuka di level Rp260 per saham, naik 30,00 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp200 per saham.

Resmi Listing, Saham Esta Indonesia (NEST) Melesat 30 Persen (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Esta Indonesia Tbk (ESTA) resmi listing atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/8/2024). 

Harga saham perseroan dibuka di level Rp260 per saham, naik 30,00 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp200 per saham.

Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham NEST masih berada di posisi Rp260 per saham. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 151,56 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp40,15 miliar dan ditransaksikan sebanyak 15.383 kali.

“PT Esta menjadi pionir perseroan walet pertama yang masuk ke bursa efek. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan walet yang selama ini dianggap kecil, UMKM, ternyata masih bisa naik kelas atau upskilling,” kata Direktur Utama NEST, Hoo Anton Siswanto di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta pada Kamis (8/8/2024).

Anto melanjutkan, perseroan merasa bangga bisa menjadi pembuka pintu bagi perusahaan walet lainnya yang nanti akan masuk ke bursa. Harapannya, lanjut Anton, NEST akan semakin berkembang dan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

“Langkah ke depan, kami persiapkan agar NEST bisa terus sustain,” ujar Anton.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 822,50 juta saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Adapun sekitar 7,47 persen dana hasil IPO akan dipergunakan untuk belanja modal berupa pembelian enam rumah burung walet (RBW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.

Kemudian, sekitar 18,67 persen dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan sebagai kantor operasional dan pabrik entitas anak.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan perseroan, di mana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional. 

(DESI ANGRIANI)

SHARE