Resmi Listing, Saham Hero Global Investment (HGII) Terbang 25 Persen
PT Hero Global Investment Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2025). Harga sahamnya langsung melejit 25 persen.
IDXChannel - PT Hero Global Investment Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2025).
Harga saham perseroan dibuka di level Rp250 per saham, naik 25 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp200 per saham. Hingga pukul 09.08 WIB, harga saham HGII berada di posisi Rp264 per saham.
Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 142,58 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp36,24 miliar dan ditransaksikan sebanyak 13.813 kali.
“Pencapaian luar biasa ini bukan hanya milik kami, manajemen, melainkan ini adalah pencapaian kita bersama. Doa dan komitmen kami pasca IPO sekiranya HGII dapat bertumbuh dan berkembang dengan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Direktur Utama HGII, Robin Sunyoto di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1).
HGII merupakan perusahaan holding di bidang energi baru terbarukan. Melalui IPO ini, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp299 miliar.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Berdasarkan prospektus finalnya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 66,82 persen untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan oleh SSE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Rinciannya, sekitar 90,9 persen sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 25 MW di wilayah Sumatera Utara (Proyek SS); dan sekitar 9,1 persen sebagai modal kerja untuk Proyek SS setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara, di mana SSE akan ikut serta dalam PPTL.
Selanjutnya sekitar 31,45 persen dana dari hasil IPO akan digunakan oleh perseroan, untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan oleh MHE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Rinciannya, sekitar 80,6 persen sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW di wilayah Sumatera Utara (Proyek LO) dan sekitar 19,4 persen sebagai modal kerja untuk Proyek LO setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatera Utara, di mana MHE akan ikut serta dalam PPTL.
Sedangkan sisa dana IPO 1,73 persen akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup Perseroan untuk pembayaran biaya operasional.
Termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas, dan surya).
(Fiki Ariyanti)