MARKET NEWS

Restrukturisasi, Indofarma (INAF) Pinjham Rp157 Miliar ke Bio Farma

Anggie Ariesta 19/04/2023 19:03 WIB

PT Indofarma Tbk (INAF) akan menarik pinjaman dari pemegang saham pengendali, PT Bio Farma (Persero) sebesar 80,66 persen atau senilai Rp157 miliar.

Restrukturisasi, Indofarma (INAF) Pinjham Rp157 Miliar ke Bio Farma (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Indofarma Tbk (INAF) akan menarik pinjaman dari pemegang saham pengendali, PT Bio Farma (Persero) sebesar 80,66 persen atau senilai Rp157 miliar dalam rangka restrukturisasi.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/4/2023), Indofarma mengumumkan pinjaman tersebut dibutuhkan karena modal atau ekuitas perseroan tersisa Rp86,38 miliar per 31 Desember 2022.

"Perseroan memerlukan pinjaman dalam rangka restrukturisasi untuk mendukung rencana kerja terutama dalam rangka mendukung percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan dan herbal sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah di bidang kesehatan," tulis manajemen INAF.

Perseroan akan dikenakan bunga pinjaman kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar 7 persen, Jangka waktu pinjaman adalah 13 bulan sejak dari tanggal penandatanganan Perjanjian Pemberian Pinjaman.

Pengadaan fasilitas pendanaan dari afiliasi merupakan bagian dari upaya Indofarma menata fokus usaha sehingga Perseroan mengimbangi dengan melakukan percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan dan herbal sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah di bidang kesehatan.

"Perseroan terus berupaya menyediakan produk farmasi, alat kesehatan, dan herbal sesuai ketentuan yang berlaku dan rencana kerja Perseroan," tambah INAF.

Strategi Turnaround yang diterapkan dalam rangka menjaga stabilitas dan performa PT Indofarma Tbk dengan perbaikan struktur keuangan untuk pemenuhan permintaan produk, disiplin terhadap pengelolaan keuangan dan collection. Selain itu, pengelolaan keuangan juga akan difokuskan pada efisiensi biaya, khususnya biaya bahan baku dan packaging, facilities & equipment, serta berupaya untuk menyelaraskan Demand (Sales Forecast) dengan Supply (Production).

Sehingga nantinya penggunaan Shareholder Loan dalam rangka restrukturisasi adalah untuk ketersediaan dana kas operasional dalam upaya peningkatan produksi.

Dengan dana Shareholder Loan, dalam jangka panjang akan meningkatkan pertumbuhan dari sisi aset. Dimana likuiditas yang semakin baik, diproyeksikan akan current ratio akan mencapai 101,29 persen dan quick ratio mencapai 50,19 persen pada tahun 2023.

Dari sisi solvabilitas, diproyeksikan menunjukkan penurunan yang menunjukan liabilitas Perseroan yang semakin cepat berkurang, dimana debt to equity ratio berkisar 1.049,64 persen pada tahun 2023 menjadi 69,30 persen pada tahun 2027.

Proyeksi rasio solvabilitas Perseroan akan mengalami peningkatan dengan adanya Rencana Transaksi. Hal tersebut dapat dilihat pada Debt to Equity Ratio pada tahun 2023 sebesar 1.049,64 persen menjadi 69,30 persen pada tahun 2027. Debt to Asset Ratio 50,50 persen pada tahun 2023 menjadi 25,37 persen pada tahun 2027. (RRD)

SHARE