Rilis Film Deadpool & Wolverine Cs Bisa Dongkrak Emiten Bioskop?
Sejumlah film Hollywood akan mewarnai layar-layar bioskop di Tanah Air pada semester II-2024.
IDXChannel – Sejumlah film Hollywood akan mewarnai layar-layar bioskop di Tanah Air pada semester II-2024. Hal ini dinilai bisa menjadi sentimen positif bagi emiten terkait.
Terdekat, film superhero Amerika Deadpool & Wolverine yang diproduksi oleh Marvel Studios mulai tayang di bioskop Indonesia, Rabu (24/7).
Film yang dibintangi Ryan Reynolds (Deadpool) dan Hugh Jackman (Wolverine) ini menjadi yang ke-34 di Marvel Cinematic Universe (MCU) dan merupakan sekuel dari Deadpool (2016) dan Deadpool 2 (2018).
Dalam film tersebut, mengutip deskripsi yang dikutip dari website IMDb, Wolverine sedang dalam proses pemulihan dari luka-lukanya ketika dia bertemu dengan Deadpool yang selalu banyak bicara. Keduanya lalu memutuskan untuk bekerja sama mengalahkan musuh yang sama.
Menurut BCA Sekuritas, dalam riset pada Kamis (24/7/2024), jumlah penonton di seluruh industri perfilman pada kuartal II-2024 tumbuh sebesar 55,3 persen secara kuartalan (QoQ), didukung oleh penerimaan positif terhadap film domestik dan rilis beberapa film Hollywood besar.
BCA Sekuritas yakin, momentum positif ini akan berlanjut hingga paruh kedua 2024 seiring rilis film Hollywood akan semakin meningkat dengan beberapa judul yang menarik.
Selain Deadpool & Wolverine, kata BCA Sekuritas, sejumlah judul beken lainnya akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan, seperti Transformers One (kuartal III-2024), Venom 3 (kuartal IV-2024), Gladiator 2 (kuartal IV-2024), The Lord of The Rings 4 (kuartal IV-2024), hingga Mufasa (kuartal IV-2024).
BCA Sekuritas menyoroti kinerja kuat film Indonesia pada semester I-2024, yang menempatkan 2024 sebagai tahun rekor tertinggi untuk film Indonesia.
Jumlah penonton di seluruh industri untuk film domestik mencapai 45,8 juta pada paruh pertama 2024, sudah mencapai 80 persen dari puncak 2022 yang sebesar 57 juta.
Secara domestik, film-film dengan pendapatan tertinggi (top grossing titles) sejauh ini didominasi oleh judul lokal, macam Agak Laen (9,1 juta), Vina: Sebelum 7 Hari (5,8 juta), Ipar Adalah Maut (4,6 juta), Badarawuhi di Desa Penari (4,0 juta), Siksa Kubur (4,0 juta).
Dampak ke CNMA
Meskipun secara angka, pembagian judul domestik/internasional tidak terlalu berdampak pada margin perusahaan, BCA Sekuritas berpendapat, ini menunjukkan preferensi konsumen terhadap film lokal yang semakin kuat, sehingga mengurangi ketergantungan untuk emiten pengelola bioskop utama Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) pada film Hollywood.
BCA Sekuritas juga mencatat, CNMA telah melakukan diversifikasi untuk memasukkan judul internasional non-Hollywood dalam penayangannya, seperti How to Make Millions Before Grandma Dies (Thailand, 3,3 juta penonton), Exhuma (Korea Selatan, 2,6 juta penonton).
Menurut amatan BCA Sekuritas, Cinema XXI sebelumnya jarang menayangkan judul internasional non-Hollywood, berbeda dengan pesaingnya CGV Cinemas (unit PT Graha Layar Prima Tbk/BLTZ) yang lebih banyak menampilkan film-film niche.
Khusus CNMA, broker tersebut memperkirakan laba bersih CNMA pada kuartal II-2024 akan naik sekitar 148 persen secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp351 miliar, didorong oleh peningkatan jumlah penonton dan basis rendah pada kuartal I-2024.
Menurut data Cinepoint, tulis BCA Sekuritas, total penonton bioskop mencapai 71 juta di semester I-2024, dengan 66 persen dari film domestik.
Dengan pangsa pasar tiket 70 persen, CNMA diperkirakan meraih 50 juta penonton, menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,1 triliun pada semester I-2024, dengan asumsi harga tiket tetap stabil seperti di kuartal I-2024.
Meskipun kuartal I-2024 lemah (pencapaian laba bersih 14 persen dari target tahun fiskal 2024), peningkatan pendapatan di kuartal II, BCA Sekuritas nilai akan meningkatkan leverage operasional, memposisikan perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan laba bersih di 2024 sebesar 50,2 persen.
RAAM Ekspansi Bioskop
Informasi saja, menurut materi papan publik (public expose) perusahaan, per 31 Desember 2023, CNMA memiliki 240 bioskop dengan total 1,280 layar di 60 kota di seluruh Indonesia.
Pesaing CNMA, BLTZ, hingga 31 Desember 2023, perseroan menambah 3 bioskop baru, sehingga total bioskop CGV yang dimiliki perseroan sebanyak 71 bioskop.
Sementara, unit bisnis emiten perfilman PT Tripar Multivision Plus Tbk/MVP alias RAAM, Platinum Cineplex melebarkan jaringan bioskop dengan melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan Metland Cibitung.
Dalam siaran pers pada 18 Juli 2024, RAAM mengumumkan penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Anhar Sudradjat dan Direktur PT Platinum Sinema Amit Ramesh Jethani pada 17 Juli 2024 di kawasan komersial Milenia City, Metland Cibitung.
Bioskop Platinum Cineplex, kata RAAM, akan menjadi salah satu tenant entertainment utama yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi.
Menurut pihak RAAM, Platinum Cineplex terus fokus membangun bioskop di kota tier 2 dan tier 3 untuk lebih menjangkau masyarakat Indonesia dan tercipta pemerataan persebaran bioskop di seluruh negeri. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.