MARKET NEWS

Risalah The Fed Masih Membayangi, Ini Saham yang Bakal Menopang IHSG

Nia Deviyana 22/02/2023 06:54 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih mengekor bursa global. 

Risalah The Fed Masih Membayangi, Ini Saham yang Bakal Menopang IHSG. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih mengekor bursa global. Adapun saat ini, pasar masih fokus pada risalah Federal Reserve (The Fed) dan menantikan bagaimana pandangan kebijakan bank sentral AS tersebut. 

Head of Research PT Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengungkapkan 
bahwa pasar masih akan mencerna data seperti sisi inflasi dan keputusan suku bunga Bank Indonesia. Pasar akan fokus kepada risalah The Fed dan menantikan bagaimana pandangan The Fed kepada arah kebijakan ke depan. 

Tingkat konsumsi yang kuat di AS dan penguatan di sisi sektor ketenagakerjaan membuat pasar berspekulasi terdapat kemungkinan The Fed masih akan manaikkan suku bunga sekitar tiga kali lagi. 

"Jadi pasar itu masih terbelah kelihatannya yang menyebabkan di sana pun pergerakannya menjadi volatile, dan akibatnya di Indonesia juga ISHG cenderung volatile. Itu sentimen yang akan menjadi fokus pasar pada pekan ini," ujar Valdy dalam Break Time bersama IDX Channel, dikutip Rabu (22/2/2023). 

Menengok sentimen yang masih beragam, Valdi menilai investor cenderung wait and see. 

"Jadi untuk sepekan ke depan saya memperkirakan pergerakan IHSG akan bergerak sideway di atas support kuat di 6.840, di situ juga ada MA (Moving Average) 50. Sementara untuk resistance saya masih mempertahankan di level 6940 – 6960," paparnya. 

Valdy juga memprediksi terdapat beberapa sektor yang akan menopang IHSG pekan ini, di antaranya sektor healthcare, non cyclical, infrastruktur, dan keuangan.

Ia mengatakan hal ini terjadi karena indeks consumer confident yang membaik di bulan Januari kemarin dan adanya keyakinan pasar bahwa suku bunga acuan di Indonesia terlihat sudah hampir mencapai puncak. 

Kecenderungan suku bunga acuan yang akan melandai, menjadikan saham-saham yang sensitif terhadap sentimen tersebut dapat diperhatikan terkait potensi reboundnya.

Valdy menambahkan saham-saham blue chip juga menarik untuk jangka panjang. Menurutnya, di tengah ketidakpastian, pasar sudah mulai kembali fokus pada saham-saham blue chip atau paling tidak yang memiliki kinerja keuangan solid.

"Untuk long term mungkin sekarang bisa perhatikan saham-saham blue chip. Saya lihat LQ45, IDX30, dan IDX80 termasuk salah satu yang menguat di pekan kemarin," ujar Valdy.

Kepada para investor, Valdy menyarankan untuk tetap menyesuaikan dengan tujuan investasi dan profil resikonya.

"Dalam posisi ini kita harus hati-hati, jangan agresif juga. Intinya kalo yang trading, terutama trading plan harus tetap dipegang. Kalau yang memang long term, kita harus update laporan keuangan full year," pungkasnya. (NIA)

Penulis: Anabela C Zahwa

SHARE