MARKET NEWS

Risiko Penularan Covid Tinggi, Epidemiolog Waspadai Penumpang KRL yang Kembali Berdesakan

Leonardus Kangsaputra 06/12/2021 11:22 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun secara signifikan selain itu penerapan protokol kesehatan juga sudah mulai melonggar.

Kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun secara signifikan selain itu penerapan protokol kesehatan juga sudah mulai melonggar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun secara signifikan selain itu penerapan protokol kesehatan juga sudah mulai melonggar. Faktanya saat ini sarana transportasi kereta rel listrik (KRL) di wilayah Jabodetabek penuh sesak dengan penumpang.

Penumpang yang naik KRL tampak saling berdempetan dan sama sekali tidak memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Lantas apakah kondisi ini berpotensi untuk menyebabkan penularan Covid-19?

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 apalagi di tengah ancaman Omicron, maka sistem transportasi umum harus dianggap sebagai lingkungan berisiko tinggi.

"Sementara itu, sulit untuk menutup angkutan umum karena merupakan layanan penting untuk memberikan mobilitas di masa pandemi. Termasuk untuk menyediakan akses ke fasilitas perawatan kesehatan dan layanan publik lain, kata Dicky, saat dihubungi MNC Portal, Senin (6/12/2021).

Dalam kesempatan tersebut Dicky pun menjelaskan beberapa alasan sistem transportasi umum sangat berisiko tinggi, diantaranya:

1.Banyak orang di ruang terbatas dengan keterbatasan ventilasi.

2.Tidak ada kontrol akses untuk mengidentifikasi orang yang berpotensi sakit.

3.Berbagi permukaan umum untuk disentuh. Misalnya: mesin tiket, pegangan tangan, kenop pintu, dll.

Oleh karena itu, diharapkan para operator angkutan umum dapat memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. (TIA)

SHARE