MARKET NEWS

Rugi Hero Supermarket (HERO) Susut 79 Persen Jadi Rp113,77 Miliar

Cahya Puteri Abdi Rabbi 02/09/2022 11:59 WIB

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat penurunan kerugian 79 persen menjadi Rp113,77 miliar di semester I-2022.

Rugi Hero Supermarket (HERO) Susut 79 Persen Jadi Rp113,77 Miliar (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Rugi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terpantau menyusut pada semester I-2022. Hingga Juni ini, HERO mencatat rugi sebesar Rp113,77 miliar atau turun 79,34% dari sebelumnya Rp550,86 miliar.

Realisasi itu sejalan dengan angka pendapatan perseroan yang naik 20,09% menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,78 triliun. Berdasarkan segmennya, penjualan produk makanan tercatat sebesar Rp391,01 miliar, sementara produk non-makanan sebesar Rp1,75 triliun.

Presiden Direktur HERO, Patrik Lindvall menjelaskan, pada unit bisnis perseroan, yakni IKEA, Hero Supermarket dan Guardian mengalami pertumbuhan penjualan like-for-like atau pertumbuhan penjualan tanpa menghitung penambahan gerai sebesar 2 digit sepanjang semester I-2022.

“Kondisi perdagangan eksternal pada semester I-2022 tetap menantang. Namun, kami mulai membukukan beberapa peningkatan kinerja yang menggembirakan,” kata Patrik dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (2/9/2022).

Namun, penjualan like-for-like yang dibukukan pada semester I terus dipengaruhi oleh regulasi pemerintah terkait Covid-19, melalui pembatasan kapasitas kunjungan pelanggan serta jam perdagangan yang dikenal dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sementara itu, kendala rantai pasokan global juga berdampak pada ketersediaan stok barang. Patrik mengatakan, faktor-faktor tersebut mempengaruhi profitabilitas yang sebagian diimbangi oleh pengendalian biaya yang ketat.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan HERO naik menjadi Rp1,28 triliun dari sebelumnya Rp1,05 triliun. Sedangkan, beban usaha perseroan susut menjadi Rp818,88 miliar dari Rp932,29 miliar.

Hingga Juni 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp6,59 triliun atau tumbuh 5,05% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp6,27 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp5,82 triliun dan ekuitas sebesar Rp767,66 miliar.

Untuk tahun ini, pada unit bisnis Guardian akan berfokus mendorong pertumbuhan aksesibilitas bagi pelanggan, memperkuat proposisi nilainya, serta melakukan optimalisasi rangkaian produk yang disesuaikan dengan demografi pelanggan tertentu.

Sementara itu, pada unit bisnis IKEA, perseroan akan memperluas operasinya ke Jawa Timur, dengan toko pertama di Surabaya dan diharapkan akan dibuka pada akhir 2022.

“Melanjutkan tinjauan strategis untuk beralih dari merek Giant pada semester II-2021, kami tetap aktif berdiskusi dengan sejumlah pihak ketiga sehubungan dengan potensi divestasi properti yang dimiliki,” pungkas Patrik. (FAY)

SHARE