MARKET NEWS

Rugi Rp2,6 Triliun di 2020, Medco Energi Yakin Kembali Bangkit

Michelle Natalia 01/06/2021 12:22 WIB

Akibat pandemi covid-19, Medco Energi (AMNT) mengalami kerugian hingga USD189 juta atau setara Rp2,6 triliun di 2020.

Rugi Rp2,6 Triliun di 2020, Medco Energi Yakin Kembali Bangkit (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Akibat pandemi covid-19, Medco Energi (AMNT) mengalami kerugian hingga USD189 juta atau setara Rp2,6 triliun di 2020. Tahun ini, Medco optimis dapat bangkit dan mencatatkan kinerja positif.

CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan bahwa rendahnya permintaan energi akibat pandemi telah berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan tahun lalu. 

"Dalam menyikapi keadaan luar biasa ini, kami segera melakukan adaptasi untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja, mendukung masyarakat di sekitar operasi dan menjaga likuiditas perusahaan," ujar Roberto di Jakarta, Selasa (1/6/2021).

Meski harga komoditas telah membaik pada tahun 2021, namun pandemi belum usai sepenuhnya dan volume gas di beberapa pasar utama perseroan masih rendah. "Kami akan tetap disiplin dan menjaga fleksibilitas untuk memanfaatkan pemulihan yang diharapkan," tambahnya. 

Medco mencatat EBITDA sebesar USD502 juta, 20 persen di bawah tahun 2019 karena permintaan gas dan harga minyak yang rendah.

Harga minyak tercatat USD40,3/bbl, 36 persen di bawah tahun 2019 (USD62,5/bbl) dan harga gas USD5,2/mmbtu, 23 persen di
bawah tahun 2019 (USD6,7/mmbtu).
 
"Tahun 2020 perseroan mengalami kerugian sebesar USD189 juta, termasuk satu kali penurunan non-tunai sebesar USD93 juta pada kuartal IV tahun 2020. Perseroan melaporkan laba bersih sebesar USD9 juta untuk periode kuartal IV tahun 2020, sebelum penurunan nilai dan seiring pulihnya harga minyak," terang Roberto.

AMNT pun melaporkan keuntungan sebesar USD25 juta dengan bijih produktif dari pengembangan Tahap 7 dan didukung oleh kenaikan harga tembaga dan emas. AMNT mulai mengakses bijih produktif dari Tahap 7 dan telah berproduksi sebesar 294 Mlbs tembaga dan 132 Koz emas dari bijih tambang dan pengolahan stockpile di 2020. Selain itu, AMNT memperoleh perpanjangan izin ekspor selama satu tahun sebesar 579.444 Wet Metric Ton.

Dia melaporkan belanja modal migas mencapai USD144 juta untuk menyelesaikan proyek Meliwis di Jawa Timur dan pengeboran empat sumur eksplorasi yang berhasil di Natuna. Belanja modal ketenagalistrikan mencapai 
USD63 juta, untuk pengembangan CCPP Riau dan pengeboran eksplorasi geotermal Ijen.

"Kas dari operasi setelah belanja modal positif meskipun permintaan energi rendah dengan adanya pengurangan pengeluaran dan sinergi Ophir. Kas dan setara kas adalah USD446 juta," jelasnya.

Roberto mengatakan, dukungan dari pemegang saham dan liability management yang proaktif memungkinkan kelangsungan deleveraging. Hutang mencapai USD2,7 miliar, turun 15 persen dari 2019. Untuk restricted group, hutang adalah sebesar USD2,3 miliar, turun 6 persen dan hutang Bersih adalah USD 2,0 miliar, turun 4 persen dari 2019. Hutang Bersih terhadap EBITDA Medco Energi 4,2x.

Medco Energi telah bergabung dengan Carbon Disclosure Project (CDP) dan akan melaporkan sesuai rekomendasi TCFD mulai tahun 2020.

Empat penemuan gas eksplorasi komersial dilakukan pada sumur Bronang-2, Kaci-2, West Belut-1 dan Terubuk-5 di South Natuna Sea Block B PSC. Medco Energi juga menyelesaikan integrasi sistem, organisasi dan ruang kantor dari Ophir Energy.

Penjualan ketenagalistrikan Medco Power sendiri adalah 2.639 GWh, 31 persen berasal dari sumber energi terbarukan. Medco Power membentuk Aliansi Strategis dengan Kansai Electric Power Company untuk mengoperasikan  dan mengembangkan fasilitas IPP gas.

"Sumur eksplorasi di Ijen, Jawa Timur telah menemukan reservoir uap dan pekerjaan sedang dilakukan untuk membuktikan kelayakan komersial fasilitas geotermal yang baru," tambahnya.

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan dengan selesainya aliansi Kansai Electric, keberhasilan
eksplorasi, dan AMNT kembali menghasilkan keuntungan, sangat membanggakan melihat MedcoEnergi melewati masa yang sulit ini dan bangkit menjadi perusahaan yang lebih kuat. 

“Kami juga mulai melihat manfaat dari upaya kami mengendalikan emisi dan kami akan memperbarui sasaran ESG dan Transisi Energi jangka menengah kami," pungkas Hilmi. (RAMA)

SHARE