Rukun Raharja (RAJA) Akuisisi Delapan Persen Saham Blok Jabung
Wilayah Kerja Jabung ditargetkan bakal berproduksi sebanyak 55.000 barel setara minyak per hari (boepd).
IDXChannel - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) secara resmi telah merampungkan proses akuisisi delapan persen Participating Interest, di Wilayah Kerja Blok Jabung, Provinsi Jambi.
Kesepakatan terjalin melalui perjanjian jual beli Participating Interest bersyarat yang ditandatangani bersama dengan PT GPI Jabung Indonesia, dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, hadirnya perusahaan di Blok Jabung bakal meningkatkan pendapatan dan laba, sekaligus memperkuat peluang dalam mengembangkan infrastruktur minyak dan gas (migas) dan alokasi migas di masa mendatang.
"Blok Jabung memiliki potensi produksi migas yang menjanjikan, dan kehadiran kami di sana akan memperkuat posisi RAJA sebagai pemain di industri energi Indonesia," ujar Djauhar, dalam keterangan resminya.
Melansir Work Program & Budget (WP&B) tahun 2024, Wilayah Kerja Jabung ditargetkan bakal berproduksi sebanyak 55.000 barel setara minyak per hari (boepd).
Dengan kepemilikan, di Blok Jabung, RAJA berharap dapat meningkatkan substansial dan stabilitas keuangan perseroan, sehingga dapat digunakan untuk reinvestasi bisnis dan pembayaran dividen kepada pemegang saham.
"Kami percaya bahwa investasi ini akan menghasilkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham kami," tutur Djauhar.
Menurut Djauhar, akuisisi ini merupakan usaha perseroan untuk meningkatkan shareholders value dan memenuhi komitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan industri energi nasional.
Sejauh ini, RAJA telah berhasil membukukan laba bersih sebesar USD12,6 juta pada triwulan III-2023, atau meningkat 124 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang masih senilai USD5,6 juta.
Laba bersih perusahaan ditopang oleh pendapatan yang meningkat 26 persen (yoy) menjadi USD110 juta pada triwulan III-2023, dibandingkan sebelumnya senilai USD87 juta pada periode sama pada 2022. (TSA)