Rumor Merger dengan Bank Panin, Saham Bank Danamon (BDMN) Diborong Investor
Investor membeli saham BDMN di tengah rumor penggabungan Bank Danamon dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Panin Bank.
IDXChannel – Harga saham emiten bank PT Bank Danamon Tbk (BDMN) melesat 6,15% ke Rp2.590/saham. Investor membeli saham BDMN di tengah rumor penggabungan Bank Danamon dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Panin Bank.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.34 WIB, harga saham BDMN melesat 5,74% ke Rp2.580/saham dengan nilai transaksi Rp31,52 miliar dan volume 12,29 juta saham.
Sekitar 10.10 WIB, harga saham BDMN sempat naik ke Rp2.660/saham atau 9,02% dibandingkan sehari sebelumnya.
Dengan ini, dalam sepekan saham BDMN menguat 9,79% dan dalam sebulan naik 9,32%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham BDMN melejit 9,79%.
Sebelumnya, perusahaan pembiayaan, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dilaporkan tengah mempertimbangkan tawaran mengambil alih Panin Bank.
Dilaporkan oleh Bloomberg, Rabu (13/7/2022), raksasa perbankan Jepang itu tengah berupaya untuk meningkatkan kehadirannya di ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Fokusnya tertuju pada Panin Bank.
Tak hanya itu, MUFG juga disebut sudah menggandeng beberapa penasihat keuangan dalam penjajakan tersebut, kata narasumber yang tidak disebutkan namanya karena dianggap sebagai sumber internal perusahaan.
"MUFG dapat mengusulkan penggabungan Panin Bank, sebagai pemberi pinjaman yang berbasis di Jakarta, dengan unit lokalnya Bank Danamon Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan," tulis Bloomberg.
Informasi saja, MUFG Bank mengendalikan 92,47% saham BDMN per 31 Mei 2022.
Ketertarikan MUFG pada Panin Bank muncul karena keluarga Gunawan, yang menguasai sekitar 46% saham, juga bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk mengeksplorasi opsi untuk sahamnya.
"Pemegang saham terbesar telah menerima minat awal dari pembeli, termasuk pemberi pinjaman regional lainnya yang ingin berekspansi di Asia Tenggara serta investor lokal," lapor Bloomberg.
Pertimbangan adalah awal dan perusahaan dapat memutuskan untuk tidak melakukan transaksi.
"Belum ada informasi dari pemegang saham pengendali kepada manajemen hingga saat ini," kata Direktur Utama Bank Pan Indonesia Herwidayatmo dalam pesan teks.
Perwakilan MUFG menolak berkomentar, sementara keluarga Gunawan tidak menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui email ke perusahaan afiliasi PT Paninvest dan PT Panin Financial.
Australia and New Zealand Banking Group Ltd tercatat menjadi pemegang saham dengan persentase sekitar 38,8% saham atas Panin Bank, juga sedang mempertimbangkan opsi menghidupkan kembali sahamnya termasuk penjualan.
Perusahaan finansial asal Jepang ini telah menjadi pembeli aset di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir, mereka berusaha untuk berekspansi di pasar baru di tengah suku bunga rendah dan pertumbuhan yang lamban di dalam negeri.
Selama dekade terakhir, MUFG telah berkembang di Asia Tenggara melalui merger dan akuisisi di pasar seperti Indonesia, Filipina dan Thailand. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.