Rupiah Diprediksi Melemah pada Akhir 2024, Ini Pemicunya
Pemicunya, ekspektasi bahwa pemilu AS pada 5 November 2024 akan dimenangkan oleh Donald Trump.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir 2024 diproyeksi bakal melemah. Pemicunya, ekspektasi bahwa pemilu AS pada 5 November 2024 akan dimenangkan oleh Donald Trump.
Bukan tanpa alasan, jika Trump berhasil memenangkan pemilu, maka kebijakannya disebut-sebut pro terhadap kepentingan domestik AS, baik pajak hingga penetapan tarif yang dapat mengerek perekonomian negara setempat.
“Memasuki akhir tahun itu kan ada pemilu di AS dan ekspektasi bahwa Presiden Trump terpilih kembali, itu pandangan Citi cenderung positif dolar, jadi ada kemungkinan dolar menguat lagi, menjelang akhir tahun,” ujar Chief Economist Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia), Helmi Arman saat ditemui di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).
Kendati begitu, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 129 poin, walaupun sebelumnya sempat melemah 130 poin di level Rp16.035 dari penutupan sebelumnya di rentang Rp16.164.
Helmi mencatat, rupiah masih akan membaik dalam jangka waktu dekat, lantaran ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).
Menurutnya, menjelang dan sesaat setelah
penurunan suku bunga The Fed banyak aliran dana masuk (capital inflow) ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), sehingga valuta asing (valas) di pasar domestik membaik.
“Dalam jangka waktu dekat, menjelang dan mungkin sedikit sesaat setelah penurunan bunga The Fed itu suplai bunga valas di pasar domestik akan tertolong oleh capital inflow ke pasar SBN,” ujar dia.
(Kunthi Fahmar Sandy)