Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.340 per USD, Terdampak Isu Pemecatan Powell
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (17/7/2025).
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (17/7/2025), yakni turun 53,50 poin atau sekitar 0,33 persen ke level Rp16.340 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan ini juga karena Presiden AS Donald Trump menyampaikan surat pemberitahuan kepada negara-negara kecil tentang tarif AS mereka akan segera dikeluarkan, dan mungkin akan mengenakan tarif menyeluruh sebesar 10 atau 15 persen kepada negara-negara kecil.
“Trump juga memberikan optimisme baru tentang prospek kesepakatan dengan China terkait obat-obatan terlarang dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan dagang dengan India sudah sangat dekat, sementara kesepakatan dengan Eropa juga mungkin tercapai,” ujarnya dalam risetnya, Kamis (17/7/2025).
Kekhawatiran atas pemecatan Powell dipicu oleh meningkatnya serangan Trump terhadap Ketua Fed tersebut, sementara beberapa anggota sekutu Trump di Partai Republik juga terlihat menyerukan agar Powell segera dicopot. Trump mengklaim Powell terlambat dalam memangkas suku bunga AS, sehingga menuntut agar Powell segera melakukannya untuk mencegah ekonomi anjlok.
Dari dalam negeri, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, secara umum nilai tukar rupiah tetap menguat didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia serta berlanjutnya aliran masuk modal asing. BI mengidentifikasi, nilai tukar Rupiah hingga 30 Juni 2025 menguat sebesar 0,34 persen (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2025.
Hingga 15 Juli 2025, rupiah masih tetap bergerak stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Perkembangan nilai tukar ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen SBN, serta konversi valas ke Rupiah oleh eksportir pascapenerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
"Berdasarkan analisis tersebut, diprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.330-Rp16.380 per USD," kata dia.
(Dhera Arizona)