Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.430 Usai BI Tahan Suku Bunga
Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 65 poin atau 0,40 persen ke level Rp16.430 pada perdagangan Kamis (20/6/2024).
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 65 poin atau 0,40 persen ke level Rp16.430 pada perdagangan Kamis (20/6/2024) usai Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen.
"Selain BoE, investor juga akan mengamati keputusan bank sentral Swiss dan Norwegia pada hari Kamis untuk menentukan prospek suku bunga global," tulis Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Kamis (20/6/2024).
Adapun inflasi Inggris kembali ke target 2 persen untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun pada Mei. Namun tekanan harga yang kuat mengesampingkan penurunan suku bunga menjelang pemilu bulan depan.
Pasar telah memperkirakan pelonggaran BoE sebesar 43 basis poin tahun ini. Di sisi lain, Bank Nasional Swiss diperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin untuk pertemuan kedua berturut-turut. Bank sentral Norwegia kemungkinan tidak akan mengubah suku bunga kebijakan utamanya.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Juni 2024. Sedangkan suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7 persen.
Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro stabilitas sebagian langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.
Kebijakan ini didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stabilitas rupiah dan masuknya aliran modal asing.
Alasan mempertahankan suku bunga, karena Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi global tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yakni mencapai 3,2 persen pada 2024, lebih tinggi dari perkiraan awal terutama dengan lebih baiknya pertumbuhan ekonomi di India dan Tiongkok.
Walaupun ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian dunia yang lebih kuat. Diketahui rupiah kini sudah menembus level Rp16.430.
Sementara itu, kebijakan makro prudential dan sistem pembayaran tetap progrowth dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
(DES)