MARKET NEWS

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.654 Ditopang Spekulasi Pemangkasan Fed Rate

Anggie Ariesta 10/11/2025 17:51 WIB

Nilai tukar rupiah naik 0,22 persen ke Rp16.654 per USD di tengah spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Desember.

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.654 Ditopang Spekulasi Pemangkasan Fed Rate (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah naik 36 poin atau sekitar 0,22 persen ke Rp16.654 per USD di tengah spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Desember. 

"Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 61,9 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, menurut CME Fedwatch," tulis pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Senin (10/11/2025).

Selain itu, ada data pekerjaan Challenger menunjukkan bahwa AS mengalami gelombang PHK terburuk dalam sekitar 20 tahun pada bulan Oktober.

Data tersebut meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga untuk mencegah pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut.

Sentimen pasar juga terbantu oleh pemungutan suara Senat untuk melanjutkan RUU pendanaan yang diharapkan akan mengakhiri penutupan pemerintah AS terlama yang pernah ada. Senat telah memberikan suara 60-40 untuk mempertimbangkan RUU belanja tersebut, dan akan mengadakan pemungutan suara terakhir dalam beberapa hari mendatang.

RUU ini menandai berakhirnya filibuster yang dilakukan Partai Demokrat di Senat, yang sebagian besar menjadi penyebab penutupan pemerintah yang masih berlangsung hingga saat ini. Berakhirnya penutupan pemerintah juga diperkirakan akan membuka pintu bagi rilis data ekonomi AS lainnya dalam beberapa hari mendatang.

Dari sentimen domestik, keyakinan masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi nasional kembali melonjak tajam pada Oktober 2025. Hasil Survei Konsumen terbaru dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya rebound optimisme, menempatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada posisi 121,2.

Angka IKK ini jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, September 2025, yang berada di level 115,0. Berada di atas 100, IKK mengindikasikan bahwa konsumen sangat yakin dan percaya diri melihat prospek perekonomian nasional.

Peningkatan optimisme ini didorong oleh membaiknya persepsi masyarakat terhadap kedua komponen utama pembentuk IKK. Pertama, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) mengalami kenaikan yang signifikan, dari 102,7 pada September menjadi 109,1 pada Oktober. Kenaikan ini mencerminkan persepsi masyarakat yang membaik terhadap kondisi riil seperti penghasilan yang diterima dan ketersediaan lapangan kerja saat ini.

Kedua, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga menunjukkan peningkatan kuat, melompat dari 127,2 menjadi 133,4. Kenaikan pada IEK menandakan bahwa harapan dan optimisme masyarakat terhadap prospek kondisi ekonomi untuk enam bulan ke depan meningkat drastis.

Secara keseluruhan, kuatnya rebound IKK ini mengirimkan sinyal positif bahwa konsumsi rumah tangga, sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi, diprediksi akan semakin kuat dan menjadi pendorong aktivitas ekonomi yang berkelanjutan di kuartal IV-2025.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.600-Rp16.660 per USD.

(DESI ANGRIANI)

SHARE