MARKET NEWS

Rupiah Hari Ini Ditutup Energik ke Rp16.396 per USD

Anggie Ariesta 21/05/2025 16:06 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD hari ini ditutup menguat 16,5 poin atau sebesar 0,10 persen ke level Rp16.396 per USD.

Rupiah Hari Ini Ditutup Energik ke Rp16.396 per USD. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD hari ini ditutup menguat 16,5 poin atau sebesar 0,10 persen ke level Rp16.396 per USD. Penguatan ini juga didorong oleh konflik Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran. Sebab, AS terus mengupayakan perjanjian diplomatik dengan Teheran.

"Laporan tersebut mengatakan bahwa para pemimpin Israel belum membuat keputusan akhir, tetapi kemungkinan serangan Israel telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir," ujar dia dalam risetnya, Rabu (21/5/2025).

Menurut Ibrahim, hal tersebut terjadi di tengah perundingan nuklir AS-Iran yang sedang berlangsung, di mana Iran telah menegaskan kembali bahwa program pengayaan uraniumnya sama sekali tidak dapat dinegosiasikan.

Sementara itu, terkait perang Rusia-Ukraina, para pemimpin Uni Eropa mengecam mundurnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah panggilan teleponnya selama dua jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dari sentimen domestik, Kementerian Keuangan menyoroti risiko dari sejumlah program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto pada 2026 yang berpotensi menambah beban APBN jika tidak dilaksanakan secara optimal. Hal tersebut tercantum dalam dokumen Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 yang menjadi acuan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan. 

Pemerintah telah mencanangkan berbagai program prioritas dalam jangka menengah yang bertujuan untuk penguatan kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, dokumen itu menunjukkan juga pengakuan pemerintah bahwa berbagai program prioritas memiliki risiko terhadap APBN, di antaranya potensi terhadap adanya potensi berkurangnya penerimaan negara atau tambahan beban bagi APBN.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur 20-21 Mei 2025.

"Berdasarkan analisis tersebut, mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.340-Rp16.400 per USD," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE