Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Jelang Data Inflasi AS
Rupiah naik 78 poin ke level Rp15.074 dari penutupan sebelumnya di Rp15.153 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (12/7/2023). Rupiah naik 78 poin ke level Rp15.074 dari penutupan sebelumnya di Rp15.153 per USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini sempat dibuka pada level Rp15.128 dengan rentang pergerakan harian Rp15.043 - Rp15.130.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS merosot ke level terendah dalam dua bulan terakhir terhadap mata uang utama menjelang pembacaan inflasi AS, sementara sterling naik ke level tertinggi 15 bulan di tengah ekspektasi Bank of England (BoE) akan menaikkan suku bunga lebih jauh.
"Investor fokus pada data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu (waktu AS), dengan ekspektasi harga konsumen inti naik 5 persen secara tahunan pada bulan Juni dan angka tersebut memberikan kejelasan lebih lanjut tentang kemajuan Federal Reserve dalam perjuangannya melawan inflasi," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (12/7/2023).
Inflasi yang lengket secara luas diperkirakan akan menarik lebih banyak kenaikan suku bunga dari Fed, dengan bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya 25 basis poin dalam pertemuan akhir Juli 2023.
Komentar terbaru dari pejabat Fed menegaskan kembali bahwa sementara bank sentral hampir mencapai suku bunga puncaknya, suku bunga masih akan naik dalam waktu dekat. Suku bunga AS juga diperkirakan akan lebih tinggi untuk waktu lebih lama.
Fokus minggu ini juga pada komentar dari lebih banyak pejabat Fed, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester.
Dari sentimen domestik, pemulihan ekonomi Indonesia semakin kuat. Ini terutama sejak diterpa pandemi Covid-19 tiga tahun lalu.
"Optimisme proses pemulihan ekonomi yang kuat dan stabil, mendorong Indonesia kembali masuk di dalam kelompok upper-middle income country," ucap Ibrahim.
Sementara ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31% atau di atas target APBN 5,2%. Secara level, PDB riil 2022 Indonesia sudah 7% di atas PDB sebelum terjadinya pandemi pada 2019.
"Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu terus melakukan ekspansi secara robust dan konsisten, terutama di tengah dinamika perekonomian global yang sangat volatile pada periode tersebut, yang telah menyebabkan banyak negara kembali mengalami pelemahan ekonomi," tuturnya.
Untuk perdagangan besok, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif. Dia memperdiksi mata uang Garuda akan kembali ditutup menguat di rentang Rp15.010 - Rp15.130 per USD. (RNA)