Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.389 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat ke Rp16.389 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (5/8/2025).
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (5/8/2025). Mata uang Garuda naik tipis 11,5 poin atau sekitar 0,07 persen ke level Rp16.389 per dolar AS.
Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia dapat mengenakan tarif sekunder 100 persen kepada pembeli minyak mentah Rusia seperti India setelah mengumumkan tarif 25 persen untuk impor India pada Juli.
“Pada Senin, Trump kembali mengancam tarif yang lebih tinggi atas barang-barang India atas pembelian minyak Rusia,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (5/8/2025).
New Delhi menyebut hal itu sebagai serangan yang "tidak dapat dibenarkan" dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya. Hal itu memperdalam keretakan perdagangan antara kedua negara.
Para pelaku pasar juga menunggu perkembangan tarif terbaru AS terhadap mitra dagangnya, yang dikhawatirkan para analis dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, perkembangan kebijakan perdagangan juga memberikan dukungan. Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengonfirmasi bahwa tarif besar yang diberlakukan oleh Presiden Trump terhadap impor dari hampir 70 negara kemungkinan akan tetap berlaku, yang memperkuat kekhawatiran inflasi.
Sebelumnya, laporan ketenagakerjaan Juli yang dirilis pada Jumat minggu lalu memberikan kejutan dengan penurunan yang signifikan. Data tersebut meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) berikutnya di September, sebuah pergeseran sentimen setelah pasar baru-baru ini mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga.
Menyusul keputusan The Fed minggu lalu yang mempertahankan suku bunga tidak berubah. Peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuannya di September sebesar 90 persen, naik dari hanya sekitar 40 persen sebelum data Non-Farm Payroll dirilis.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi ini tercatat tumbuh bila di bandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,87 persen YoY.
Sementara itu, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,04 persen quarter to quarter (QtQ), setelah sebelumnya mengalami kontraksi 0,98 persen QtQ. Sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal II-2025 tercatat sebesar Rp5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp3.264,5 triliun.
Adapun pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 ditopang oleh aktivitas domestik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 terbilang mengejutkan. Pasalnya sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode tersebut akan tumbuh di bawah 5 persen YoY.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi periode ini juga lebih tinggi dari kuartal IV 2025 sebesar 5,02 persen YoY, bahkan juga lebih tinggi dari kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen YoY.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.350 - Rp16.400 per dolar AS.
(Febrina Ratna Iskana)