MARKET NEWS

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp15.698

Anggie Ariesta 31/10/2024 15:47 WIB

Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (31/10/2024), ditutup menguat 6,5 poin atau 0,04 persen ke level Rp15.698.

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp15.698. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (31/10/2024), ditutup menguat 6,5 poin atau 0,04 persen ke level Rp15.698. Sebelumnya, mata uang Garuda juga terapresiasi ke level Rp15.704 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah salah satunya berasal dari Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang menunjukkan sentimen eksternal yaitu pertumbuhan penggajian swasta AS melonjak pada Oktober, mengatasi kekhawatiran gangguan sementara akibat badai dan pemogokan.

"Sementara itu, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit lebih rendah dari 3 persen yang diharapkan oleh para ekonom," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (31/10/2024).

Indikator AS yang beragam semalam, menunjukkan pasar kerja AS yang longgar tetapi konsumen yang percaya diri, memberikan sedikit kejelasan tentang prospek suku bunga Federal Reserve, yang memungkinkan dolar AS melayang lebih rendah dengan imbal hasil Treasury.

Namun baru-baru ini, pembacaan ekonomi telah menunjukkan pasar kerja dan ekonomi yang tangguh, memacu para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga. Baik dolar maupun imbal hasil obligasi AS juga telah didukung dalam beberapa hari terakhir oleh meningkatnya spekulasi di pasar dan pada beberapa platform taruhan tentang kemenangan dalam pemilihan presiden 5 November untuk kandidat Republik Donald Trump - yang kebijakan tarif dan imigrasinya dianggap inflasi - dan yang menentang Demokrat Kamala Harris.

Di Timur Tengah, Perdana Menteri Lebanon menyatakan harapannya pada Rabu kemarin bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Israel akan diumumkan dalam beberapa hari karena lembaga penyiaran publik Israel menerbitkan apa yang disebutnya sebagai rancangan perjanjian yang menyediakan gencatan senjata awal selama 60 hari.

Dorongan untuk gencatan senjata bagi Lebanon terjadi bersamaan dengan upaya diplomatik serupa untuk mengakhiri permusuhan di Gaza.

Dari sentimen internal, gonjang-ganjing tentang pertumbuhan ekonomi era Prabowo-Gibran sebesar 8 persen membuat polemik di pasar. Sebab, IMF hanya memasang target pertumbuhan ekonomi periode Prabowo-Gibran hanya di 5,2 persen. Apalagi saat ini tensi geopolitik begitu dominan serta melambatnya ekonomi Tiongkok.

Namun pemerintah optimistis dengan angka tersebut membuat kabinet merah putih bekerja keras agar bisa mencapai target tersebut dan bukan hal yang mustahil untuk dicapai. 

"Kalau kita lihat ke belakang, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 8 persen, pada tahun 1995 bahkan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 8,2 persen," kata Ibrahim.

Agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di level 8 persen Indonesia bisa belajar dari berbagai capaian dan situasi perkembangan perekonomian dunia. yang hari ini belum kembali normal masih terdapat dampak dari long Covid-19. Pertumbuhan ekonomi dunia belum kembali seperti era sebelum Covid-19 sekarang masih rata-rata di 3 persen.

Untuk itu, pemerintah akan menggali potensi sumber ekonomi baru, seperti, adaptasi teknologi dan inovasi agar RI bisa lolos dari jebakan middle income trap dan bisa mencapai pendapatan di atas pendapatan menengah.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.690 - Rp15.760 per dolar AS.

(Febrina Ratna)

SHARE