MARKET NEWS

Rupiah Melemah Dekati Rp16.400 per USD Gara-Gara Perang Tarif Trump

Anggie Ariesta 11/02/2025 16:44 WIB

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,16 persen ke level Rp16.383 per USD pada perdagangan Selasa (11/2/2025).

Rupiah Melemah Dekati Rp16.400 per USD Gara-Gara Perang Tarif Trump (foto mnc media)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,16 persen ke level Rp16.383 per USD pada perdagangan Selasa (11/2/2025).

Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen eksternal, yaitu Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium.

Menurutnya, langkah ini telah meningkatkan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan dan dampak potensialnya terhadap ekonomi global.

"Tarif balasan China atas barang-barang AS akan mulai berlaku hari ini, dan semakin berkontribusi pada sentimen yang lemah," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025). 

Ibrahim menuturkan, AS membuat kemajuan dengan Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina, tetapi menolak memberikan rincian tentang komunikasi apapun yang Trump lakukan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia berpendapat, sanksi yang dijatuhkan pada perdagangan minyak Rusia pada 10 Januari 2025 mengganggu pasokan Moskow ke klien utamanya, China dan India.

Lebih jauh kata Ibrahim, Washington juga meningkatkan tekanan terhadap Iran minggu lalu, dengan Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap beberapa individu dan kapal tanker yang membantu mengirimkan jutaan barel minyak mentah Iran per tahun ke China.

Sementara dari dalam negeri, katanya, pemerintah perlu mendorong geliat industri manufaktur untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,2 persen pada 2025. Hal tersebut sudah terlihat ada indikasi terjadi tren deindustrialisasi dalam beberapa tahun terakhir.

"Hal itu, perlu disikapi mengingat manufaktur merupakan penyerap tenaga kerja terbesar," ujarnya.

Ibrahim menuturkan, jika industri manufaktur terus melemah, maka masyarakat akan kesulitan mencari pekerjaan akibatnya, makin banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Menurutnya, sektor informal tentu sulit diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam jangka menengah hingga panjang.

"Tidak heran apabila daya beli masyarakat menurun, upah pekerja informal tidak sebanding dengan pekerja formal," tutur Ibrahim.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.340-Rp16.410 per USD.

(Fiki Ariyanti)

SHARE