Rupiah Menguat ke 15.705 per USD Jelang Pidato Bos The Fed
Nilai tukar rupiah sore ini ditutup menguat 66 poin ke level Rp15.705 setelah sebelumnya sempat melemah 70 poin di level Rp15.771.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah sore ini ditutup menguat 66 poin ke level Rp15.705 setelah sebelumnya sempat melemah 70 poin di level Rp15.771.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS melemah karena saat ini, pasar menunggu kesaksian dari Ketua Fed Jerome Powell, yang dimulai pada hari Rabu, untuk mengetahui isyarat lebih lanjut mengenai suku bunga AS.
"Powell diperkirakan akan mempertahankan retorika hawkish-nya dan memberikan sedikit isyarat mengenai penurunan suku bunga, terutama karena inflasi AS masih stagnan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (6/3/2024).
Beberapa pejabat The Fed juga memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunganya.
Namun, meskipun ada ketidakpastian menjelang pertemuan Powell, sebagian besar pedagang tetap mempertahankan taruhan mereka bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni, menurut alat CME Fedwatch.
Selain pidato Powell, fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls untuk Februari 2024. Angka ketenagakerjaan AS untuk Februari berpotensi mengguncang pasar pada hari Jumat.
Para ekonom memperkirakan perekrutan tenaga kerja melambat pada bulan lalu, namun jumlah yang lebih besar dari perkiraan dapat menambah kenaikan dolar tahun ini.
Sementara itu, diakui Ibrahim, berita yang keluar dari Kongres Rakyat Nasional China tidak memberikan banyak kejutan, di mana Beijing tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dan defisit anggaran sebesar 3%. Analis di Nomura mengatakan, target pertumbuhan akan sulit dipenuhi tanpa stimulus lebih lanjut.
Dari sentimen domestik, sambungnya, ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,15% pada 2024. Proyeksi pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan untuk tahun sebelumnya sebesar 5,06%.
Sedangkan, tantangan pada 2024 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, perlambatan ekonomi China, hingga penurunan harga komoditas di pasar global.
Selain itu, risiko yang masih membayangi, yaitu masih tingginya suku bunga acuan global jika laju inflasi dunia belum turun ke level yang rendah. Risiko yang perlu diwaspadai.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang tumbuh 5,05% merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah sedikit dibandingkan dengan India, yang tumbuh di atas 6%.
"Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini merupakan salah satu daya tarik bagi banyak investor untuk masuk ke Indonesia," terang Ibrahim.
Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup lanjutkan penguatan di rentang Rp15.680-15.740 per USD.
(FAY)