Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat 0,16 Persen
Nilai mata uang Rupiah di pasar spot pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (30/3/2022) menguat 0,16 persen atas dolar Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Nilai mata uang Rupiah di pasar spot pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (30/3/2022) menguat 0,16 persen atas dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, hingga pukul 09:15 WIB, mata uang Garuda naik 23 poin atau 0,16 persen di Rp14.347 per 1 dolar Amerika Serikat.
Pasar uang di kawasan Asia Pasifik sebagian besar menguat atas dolar AS. Data investing menunjukkan dolar Hong Kong naik 0,02 persen di 7,8259, Won Korea Selatan turun -0,21 persen di 1.212,08, dan Ringgit Malaysia menguat 0,06 persen di 4,2095.
Dolar Taiwan tumbuh 0,15 persen di 28,645, Baht Thailand turun -0,12 persen di 33,540, Dolar Singapura meningkat 0,08 persen di 1,3550, dan Yuan China naik 0,08 persen di 6,3594. Adapun Yen Jepang tumbuh 0,53 persen di 122,19, Dolar Australia menguat 0,06 persen di 0,7511, dan Peso Filipina tumbuh 0,01 persen di 51,963,
Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya bergerak koreksi -0,20 persen di 98,20. Harapan atas pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina memberi dorongan positif bagi euro, setelah mata uang Benua Biru itu terpukul dalam beberapa pekan terakhir.
Seperti diketahui, Rusia sepakat untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv, sementara Ukraina mengusulkan status netral. Pasar menilai hal ini sebagai tanda kemajuan dalam negosiasi tatap muka di Istanbul, Turki.
"Setidaknya kedua belah pihak berbicara," kata ahli strategi Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, dilansir Reuters, Rabu (30/3/2022).
Upaya kedua negosiator tersebut juga turut mendongkrak kinerja mata uang yang sensitif seperti dolar Australia dan Selandia Baru.
"Kabar baik tentang perang akan menguntungkan euro lebih dari mata uang lainnya mengingat kedekatan Eropa atas konflik dan ketergantungan terharap energi Rusia," pungkasnya.
Sementara itu yen Jepang masih stabil kendati sempat tertekan hingga 125 atas dolar AS. Bank of Japan (BOJ) tampak masih dovish terkait pembelian surat utang negara demi menahan yield obligasi tetap di bawah 0,25 persen.
"Ada risiko untuk USD/JPY hari ini. Angka 125,00 akan terus menjadi level resistensi yang baik," kata Sophia Ng, seorang analis di MUFG Bank di Singapura.(RAMA)