MARKET NEWS

Rupiah Perkasa Atas USD Hari Ini, Yen Jepang Limbung

Dinar Fitra Maghiszha 21/04/2022 10:18 WIB

Nilai rupiah hari ini bergerak menguat atas dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot Kamis (21/4/2022) pagi.

Rupiah Perkasa Atas USD Hari Ini, Yen Jepang Limbung. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Nilai rupiah hari ini bergerak menguat atas dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot Kamis (21/4/2022) pagi. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09:14 WIB, mata uang Garuda naik 14 poin atau 0,10 persen di Rp14.343 per USD1.

Pasar uang di kawasan Asia Pasifik tampak bergerak variatif atas dolar AS. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen di 7,8436, Won Korea Selatan tertekan -0,12 persen di 1.235,60, dan Ringgit Malaysia turun -0,08 persen di 4,2825.

Dolar Taiwan tumbuh 0,14 persen di 29,180, Baht Thailand anjlok -0,12 persen di 33,800, Dolar Singapura koreksi -0,06 persen di 1,3642, dan Yuan China menguat 0,06 persen di 6,4152. Adapun Yen Jepang merosot -0,47 persen di 128,49, Dolar Australia koreksi 0,17 persen di 0,7437, dan Peso Filipina turun -0,06 persen di 52,380.

Indeks dolar AS yang mengukur peredaran greenback terhadap enam mata uang utama menguat 0,11 persen di 100,50 pada pukul 09:18 WIB.

Dolar terus menunjukkan performa positif beberapa waktu terakhir mengikuti sikap hawkish pejabat Federal Reserve AS atas ekspektasi kelanjutan kenaikan suku bunga agresif.

Kinerja perkasa mata uang Paman Sam itu membuat yen Jepang limbung, hingga menyentuh area 129,43, yang merupakan level terendah sejak April 2002. Analis mencermati yen bisa terdepresiasi hingga level 135 dan bahkan 150 yen per 1 dolar.

"Banyak yang melihat 130 sebagai level kunci, tetapi kami melihat area 135 sebagai garis yang lebih tangguh," tulis Analis Valuta Asing TD Securities, Mazen Issa, dalam sebuah riset, dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2022).

Selain itu, kebijakan Jepang yang mengekor AS -atas nama sekutu- ihwal sanksi embargo komoditas dari Rusia juga disinyalir menjadi faktor yang membuat negara Sakura itu panas-dingin.

Sebagai langkah untuk menahan depresiasi mata uangnya, Bank of Japan menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang dalam jumlah yang tidak terbatas untuk menahan kenaikan imbal hasil 10-tahun Jepang, yang bertentangan dengan batas toleransi 0,25 persen.

Langkah ini dilakukan untuk mengendalikan kenaikan imbal hasil 10-tahun Jepang, yang bertentangan dengan batas toleransi 0,25 persen. (TYO)

SHARE