Rusia Batalkan Rencana Membuka Kembali Pasokan Gas untuk Eropa
Negeri Beruang Merah dilaporkan masih mampu menghasilkan 600 juta euro dari aktivitas penjualan minyak akibat harga minyak dunia yang meroket tajam.
IDXChannel - Rusia secara resmi membatalkan rencana pembukaan kembali pipa utama yang digunakan untuk memasok gas ke Eropa.
Keputusan tersebut diambil seiring temuan perusahaan gas raksaksa Rusia, Gazprom, terkait kebocoran di turbin utama pipa Nord Stream 1, yang mengharuskannya ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Praktis, keputusan pembatalan ini diyakini banyak pihak bakal semakin mempersulit negara-negara Eropa yang kini tengah menghadapi musim dingin ekstrem.
Tak hanya itu, batalnya pembukaan kembali pasokan gas ke Eropa juga diperkirakan bakal semakin mendongkrak harga gas dunia, yang secara total telah melonjak hingga 400 persen sejak tahun lalu.
Kondisi ini dipastikan bakal semakin menambah kesengsaraan dunia bisnis di Eropa, mengingat sangat tingginya tingkat ketergantungan Benua Biru terhadap pasokan gas dari Rusia.
Di lain pihak, meski intensitas penjualan gas Rusia menurun, namun Negeri Beruang Merah dilaporkan masih mampu menghasilkan 600 juta euro dari aktivitas penjualan minyak akibat harga minyak dunia yang meroket tajam, yang salah satunya dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
“Putin tidak dapat mengambil untung dari harga minyak yang terlalu tinggi dan tentu saja, langkah tersebut melindungi kita semua dari guncangan harga minyak tahun depan dan seterusnya,” ujar Kanselir Inggris, Nadhim Zahawi, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (4/9/2022).
Sementara, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyerukan dijatuhkannya sanksi keras terhadap aksi Rusia tersebut.
“Itu hanya akan membatasi aliran petrodollar dan euro gas ke Moskow, tapi juga, yang penting, memulihkan keadilan bagi semua orang Eropa, yang sedang coba diperas oleh Rusia, lewat harga yang digelembungkan secara artifisial di pasar energi," ujar Zelenskyy, dalam laporan yang sama.
Di antara negara-negara Eropoa lainnya, Jerman menjadi salah satu negara yang sangat bergantung terhadap pasokan gas dari Rusia. Untuk menghadapi krisis tersebut, Jerman telah mempersiapkan pemotongan pasokan gas serta memperingatkan warga untuk mengurangi konsusmsi energi. (TSA)
Penulis: Bayu Rama