Saham ADRO ARB Saat Ex Date, Hati-Hati Jebakan Dividen
Saham Adaro Energy (ADRO) dibuka ARB pada saat memasuki periode ex-date yang jatuh pada Selasa (23/5).
IDXChannel – Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ambles menyentuh auto reject bawah (ARB) pada pembukaan perdagangan Selasa (23/5) saat memasuki periode ex-date dividen.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/5) pukul 09.42 WIB, saham ADRO ambles 6,91 persen kena ARB menjadi Rp2.290/saham.
Adapun, pada periode ini, nilai transaksi saham ADRO mencapai Rp30,62 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 13,40 juta saham.
Padahal, pada saat cum dividen pada Senin (22/5), saham emiten batu bara ini ditutup naik 2,07 persen menjadi Rp2.460/saham.
Tercatat, dalam sepekan terakhir, saham ADRO merosot 13,91 persen, sedangkan dalam sebulan sahamnya sudah ambles hingga 21,58 persen.
Sebagaimana disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Kamis (11/5), ADRO akan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar USD500 juta atau setara Rp7,36 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.723/USD).
Sebelumnya, ADRO telah membagikan dividen interim sebesar USD500 juta pada Januari 2023 lalu. Dengan demikian, total dividen tunai yang dibagikan perusahaan milik Garibaldi Thohir ini berjumlah USD1 miliar.
Adapun, dasar pembagian dividen tersebut berasal dari 40,11 persen laba bersih perusahaan pada tahun 2022 sebesar USD2,49 miliar atau Rp36,66 triliun.
Anjloknya harga saham ADRO pada periode ex-date, yaitu ketika investor tak lagi berhak menerima dividen, perlu diwaspadai para investor.
Pasalnya, bisa jadi investor terkena dividend trap, yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.
Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Informasi saja, ADRO mencatatkan dividend yield jumbo pada periode ini, yakni mencapai 8,12 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.