Saham ADRO Rebound 5 Persen usai Kena Profit Taking, Simak Proyeksinya
Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menguat pada Selasa (27/5/2025), meredakan tekanan jual seiring aksi ambil untung (profit taking).
IDXChannel – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menguat pada Selasa (27/5/2025), meredakan tekanan jual seiring aksi ambil untung (profit taking) beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.36 WIB, saham ADRO meningkat 5,26 persen ke Rp2.200 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp356,0 miliar dan volume perdagangan 161,7 juta saham.
Dalam sepekan, saham ADRO stagnan, sedangkan dalam sebulan melesat 15,79 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai transformasi ADRO telah membawa perubahan besar terhadap profil bisnis perusahaan.
"Perlu digarisbawahi bahwa ADRO sudah bukan lagi perusahaan batu bara," ujar Michael, Selasa (27/5).
Ia menjelaskan, setelah melakukan pemisahan unit usaha (spin-off) dan memboyong PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) ke lantai bursa, ADRO kini berfokus pada energi baru terbarukan (EBT).
"Setelah melakukan spin-off, melepas AADI ke lantai bursa, maka ADRO sudah menjadi clean energy stock," imbuhnya.
Menurut Michael, potensi pertumbuhan saham energi terbarukan sangat besar, tercermin dari valuasi price-to-book value (PBV) emiten sejenis di pasar global.
"Mengingat perusahaan EBT di seluruh dunia mencatatkan valuasi PBV minimal 2. Bahkan ada yang sampai ratusan," kata dia.
Sementara itu, PBV ADRO saat ini tercatat masih berada di bawah 1. Ia menilai kondisi ini membuka ruang revaluasi ke depan, apalagi didukung aksi buyback saham oleh manajemen.
"Perusahaan juga rutin melakukan aksi korporasi buyback [pembelian kembali saham] yang menjadi katalis pendukung," ujarnya.
Dari sisi teknikal, Michael melihat saham ADRO tengah membentuk pola grafik cup and handle, dengan konsolidasi di area resistance dan support yang kian menguatkan pola tersebut.
"Technically, ADRO sedang melakukan konsolidasi dari resistance 2.400 dengan titik support 2.000," tuturnya.
Ia memperkirakan jika level 2.400 berhasil ditembus, maka target harga selanjutnya berpotensi mencapai 3.000. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.