Saham Anak Baru BSBK Tiba-Tiba Kena ARB, Pesta Selesai?
Saham emiten developer real estate, Wulandari Bangun Laksana (BSBK) dibuka anjlok sentuh ARB pada Senin (14/11) setelah terus melambung sejak melantai di bursa.
IDXChannel – Saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) menyentuh auto reject bawah (ARB) pada saat pembukaan sesi I, Senin (14/11) setelah meroket sepanjang sepekan terakhir.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/11) pukul 10.15 WIB, harga saham BSBK tembus ARB 7 persen, yakni mencapai minus 6,90 persen atau turun 20 poin menjadi Rp270/saham.
Sebenarnya, saham BSBK sempat naik ke Rp320 per saham pada 09.12 WIB, sebelum beberapa detik kemudian terjungkal hingga ARB.
Adapun volume saham yang diperdagangkan mencapai 293,71 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp89,87 miliar.
Anjloknya saham BSBK pada pagi ini terjadi setelah kinerja sahamnya terus melambung dalam sepekan terakhir. BEI mencatat, dalam seminggu belakangan, kinerja saham BSBK meroket hingga 170 persen.
Sebelumnya,harga saham BSBK mencapai ARA 35 persen dalam dua hari beruntun sejak melantai perdana di bursa.
BSBK mencatatkan kenaikan harga saham mencapai 35 persen menjadi Rp135/saham pada saat pertama listingdi bursa. Kemudian disusul melesat hingga 34,81 persen pada perdagangan Rabu (9/11).
Bahkan, selama masa penawaran yang dilakukan pada 2 hingga 4 November 2022, saham BSBK mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat. Ini berarti saham emiten tersebut mendapatkan respons yang cukup positif dari para investor.
Informasi saja, BSBK baru perdana melantai di bursa pada pada Selasa (8/11). Adapun harga Initial Public Offering (IPO) emiten ini sebesar Rp100/saham.
Dalam IPO tersebut, BSBK melepas sebanyak 2,75 miliar saham yang mewakili sebesar 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
BSBK merupakan entitas milik PAM Group yang kegiatan usaha utamanya bergerak sebagai Developer Real Estat yang dimiliki sendiri atau disewa sertareal estate atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
Dalam IPO tersebut, BSBK meraup dana segar sebesar Rp275 miliar. Adapun, seluruh dana dari IPO BSBK akan digunakan sekitar Rp100 miliar untuk membeli tanah seluas kurang lebih 1,2 hektare (ha) di Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan.
Sisa dana yang diperoleh sekitar 90% akan dipergunakan untuk modal kerja dan sekitar 10% akan dipergunakan untuk operasional perseroan.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki saat ini, sehingga dapat mendukung rencana ekspansi perusahaan di masa yang akan datang, dalam menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibu Kota Negara (IKN).
Menurut Direktur Utama BSBK, Christopher Sumasto Tjia, dalam keterangan resminya, Selasa (8/11/2022),dengan diperolehnya dana dari hasil IPO, maka persediaan tanah yang dimiliki BSBK akan meningkat.
Selain itu, dana hasil IPO juga menjadi salah satu sumber pendanaan dalam pengembangan Balikpapan Super Block sebagai proyek utama perusahaan.
"Pengembangan tersebut akan menopang kinerja penjualan BSBK ke depan, yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, kami akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat," tegas Christopher.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.