Saham ‘Anak Baru’ Ini Balik Arah Setelah 4 Hari ARB
Saham ‘anak baru’ Isra Presisi Indonesia (ISAP) balik arah setelah menyentuh ARB 7 persen pada perdagangan pagi ini.
IDXChannel – Saham ‘anak baru’ PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) balik arah setelah menyentuh auto reject bawah (ARB) 7 persen pada perdagangan sesi I, Kamis (15/12).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/12) pukul 10.41 WIB, saham ISAP terkerek hingga 7,69 persen menjadi Rp70 per saham.
Sementara volume saham yang diperdagangkan mencapai 137,10 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp8,88 miliar.
Padahal sebelumnya, pada pukul 09.35 WIB, saham emiten industri mesin tersebut dibuka ambles 9,23 persen menyentuh ARB. Adapun BEI mencatat, harga saham ISAP di periode tersebut merosot menjadi Rp59 per saham.
Semenjak resmi melantai di bursa, saham ISAP terus menerus menyentuh ARB. Tercatat, emiten ini sudah ‘kena’ ARB 10 persen (karena tercatat di papan akselasi) selama empat hari beruntun sejak Jumat (9/12) hingga Rabu (14/12).
Pada Jumat (9/12), saham ISAP ditutup anjlok di minus 9,37 persen menjadi Rp87 per saham. Bahkan, saham emiten ini pernah menyentuh minus 9,72 persen pada perdagangan Rabu (14/12).
Tercatat, dalam seminggu terakhir setelah melantai di bursa, saham emiten ini juga merosot hingga 28,13 persen.
Informasi saja, ISAP resmi mencatatkan sahamnya BEI pada Jumat (9/12) dengan harga penawaran sebesar Rp96 per saham.
Emiten yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam tersebut merupakan pemasok komponen dari emiten otomotif Grup Astra.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ISAP menawarkan sebanyak 1,50 miliar saham atau setara 37,31 persen dari modal disetor dan ditempatkan.
Direktur Utama ISAP, Asrullah mengatakan langkah perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan pendanaan dalam bentuk modal kerja dan tata kelola perusahaan yang lebih baik lagi.
"Serta mendukung penggunaan produk dalam negeri, di mana dana yang diperoleh dari IPO digunakan untuk lokalisasi produk yang awalnya dilakukan impor oleh pelanggan perseroan," kata Asrullah dalam keterangan resminya, Jumat (9/12).
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.