Saham ANJT ARA 25 Persen di Hari Terakhir Penawaran Tender Wajib
Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) tiba-tiba melonjak pada perdagangan Rabu (24/9/2025) siang seiring berakhirnya masa penawaran tender wajib hari ini.
IDXChannel – Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) tiba-tiba melonjak pada perdagangan Rabu (24/9/2025) siang seiring berakhirnya masa penawaran tender wajib hari ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.58 WIB saham ANJT melesat 24,65 persen atau menyentuh auto rejection atas (ARA) 25 persen ke level Rp2.250 per unit.
Lonjakan ini sekaligus membawa saham emiten perkebunan tersebut ke level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).
Nilai transaksi perdagangan tercatat sebesar Rp7,84 miliar. Sepanjang 2025, saham ANJT telah mencatatkan kenaikan hingga 214,69 persen.
Pelaku pasar memandang kenaikan tajam ini berkaitan erat dengan berakhirnya periode penawaran tender wajib ANJT pada Rabu (24/9) setelah terjadi perubahan pengendalian oleh First Resources Limited. Euforia jelang penutupan masa penawaran disebut memicu aktivitas beli, sehingga mendorong harga saham naik tajam di pasar reguler.
Sebagai informasi, First Resources memasang harga penawaran Rp1.813 per saham. Adapun penawaran tender wajib dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 207,65 juta saham atau setara 6,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh ANJT.
Periode penawaran berlangsung mulai 26 Agustus hingga 24 September 2025. Total dana yang disiapkan mencapai Rp376,46 miliar.
Penawaran tender wajib ini merupakan kewajiban setelah First Resources Limited mengakuisisi 91,17 persen saham ANJT dari PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, Sjakon George Tahija, dan George Santosa Tahija pada 6 Mei 2025.
First Resources Limited menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek pelaksana tender wajib.
Transaksi pembelian saham akan dilakukan melalui mekanisme crossing di Bursa Efek Indonesia dengan penyelesaian pembayaran melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pembayaran kepada pemegang saham yang ikut serta dalam tender wajib dijadwalkan pada 3 Oktober 2025. Dana akan disalurkan dalam mata uang rupiah sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam dokumen keterbukaan, First Resources menegaskan tidak memiliki rencana untuk menghapus pencatatan saham ANJT dari Bursa Efek Indonesia, mengubah status perusahaan menjadi tertutup, melikuidasi, maupun mengubah kebijakan dividen perseroan.
Tujuan penawaran tender wajib ini adalah memberikan kesempatan kepada pemegang saham publik untuk menjual sahamnya pada harga yang sama dengan harga pengambilalihan sebelumnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.