Saham ANTM-ARCI Cs Meroket seiring Rekor Baru Harga Emas
Saham emiten produsen emas melanjutkan reli kenaikan pada Selasa (9/9/2025) seiring logam mulia acuannya kembali mencatatkan rekor tertinggi baru.
IDXChannel – Saham emiten produsen emas melanjutkan reli kenaikan pada Selasa (9/9/2025) seiring logam mulia acuannya kembali mencatatkan rekor tertinggi baru.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.15 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melambung 6,65 persen. Dalam sepekan, saham ANTM terkerek 10,66 persen, sedangkan dalam sebulan melejit 24,60 persen.
Di bawah ANTM, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mendaki 6,74 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terapresiasi 4,76 persen, PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,69 persen.
Kemudian, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tumbuh 3,42 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 3,41 persen, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 3,96 persen.
Harga emas kembali mencetak rekor pada Selasa, didorong lonjakan spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) secara agresif tahun ini.
Harga emas naik hingga 0,3 persen ke rekor baru lebih dari USD3.647 per ons, melampaui puncak sebelumnya pada Senin. Dalam dua hari terakhir, emas sudah menguat 2,5 persen.
Rilis data ketenagakerjaan AS yang melemah pada Jumat memicu pasar memperhitungkan tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, termasuk pemangkasan seperempat poin pada pertemuan The Fed pekan depan.
Emas biasanya diuntungkan oleh biaya pinjaman yang lebih rendah karena tidak memberikan imbal hasil bunga.
Keberlanjutan reli emas masih bergantung pada revisi data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Selasa malam, serta data inflasi produsen dan konsumen yang dijadwalkan Rabu dan Kamis. Pasar juga menanti respons investor terhadap lelang obligasi jangka pendek dan panjang AS.
Sejak awal tahun, emas sudah naik hampir 40 persen, didukung pembelian bank sentral dan spekulasi pemangkasan suku bunga, ditambah meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketegangan geopolitik serta kekhawatiran atas dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap perekonomian global.
Kritik Trump terhadap independensi The Fed juga ikut memperpanjang reli emas yang sudah berlangsung tiga tahun.
Mengutip Money Control, banyak analis dan investor masih memperkirakan kenaikan lebih lanjut. Goldman Sachs bahkan menilai harga emas bisa menembus hampir USD5.000 per ons jika investor mengalihkan sebagian kecil dana dari obligasi AS ke emas, terutama jika ada tanda-tanda intervensi politik lebih jauh terhadap bank sentral.
Aliran dana ke reksa dana berbasis emas meningkat sejak simposium Jackson Hole bulan lalu, ketika Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal siap melonggarkan kebijakan moneter.
Pada Senin, arus masuk ke ETF emas mencapai level tertinggi dalam hampir tiga bulan. Meski begitu, total kepemilikan ETF emas masih lebih rendah dibanding masa pandemi Covid-19 dan pecahnya perang Rusia-Ukraina, yang menunjukkan masih ada ruang kenaikan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.