MARKET NEWS

Saham ARCI hingga HRTA Bersinar usai Harga Emas Tembus USD4.000

TIM RISET IDX CHANNEL 08/10/2025 12:49 WIB

Saham emiten tambang emas melesat hingga penutupan sesi I, Rabu (8/10/2025) seiring logam mulia acuannya menembus rekor harga anyar hari ini.

Saham ARCI hingga HRTA Bersinar usai Harga Emas Tembus USD4.000. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang emas melesat hingga penutupan sesi I, Rabu (8/10/2025) seiring logam mulia acuannya menembus rekor harga anyar hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 8,70 persen ke level Rp1.125 per unit, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terkerek 6,37 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) meningkat 5,98 persen.

Kemudian, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,55 persen, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) tumbuh 0,92 persen, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terapresiasi 0,54 persen.

Berbeda, saham MDKA melemah 0,45 persen dan AMMN minus 0,36 persen.

Harga emas dunia menembus USD4.000 per troy ons pada Rabu, mencetak tonggak baru seiring meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global dan prospek pelonggaran kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, pukul 12.34 WIB, emas spot (XAU/USD) melesat 1,29 persen ke level USD4.036,34 per troy ons, level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).

Mengutip Trading Economics, penutupan (shutdown) pemerintahan AS yang telah memasuki pekan kedua membuat rilis sejumlah data ekonomi penting tertunda, sehingga menyulitkan penilaian terhadap kondisi ekonomi negara tersebut.

Di tengah situasi ini, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember.

Selain itu, gejolak politik yang terus berlangsung di Prancis serta pergantian kepemimpinan di Jepang menambah lapisan ketidakpastian bagi pasar global.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 50 persen, didorong oleh ketegangan dagang, ketidakstabilan geopolitik, dan pelemahan dolar AS.

Bank sentral juga terus aktif melakukan pembelian emas, sementara pemangkasan suku bunga The Fed bulan lalu semakin mendorong arus dana masuk ke ETF berbasis emas.

Menurut ING, harga emas masih berpotensi melanjutkan kenaikannya. Dalam catatan risetnya, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (8/10), ING menyoroti bahwa logam mulia tersebut telah menyentuh rekor bersejarah di USD4.000 per troy ons.

Ke depan, bank sentral diperkirakan tetap menjadi pembeli aktif. Bank Rakyat China tercatat memperpanjang aksi beli emas pada September untuk bulan ke-11 berturut-turut, meski harga sudah berada di level tertinggi sepanjang masa.

ING juga mencatat bahwa perang dagang yang dipicu Presiden Trump masih berlangsung dan risiko geopolitik tetap tinggi. Kombinasi faktor tersebut menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki ruang untuk terus menguat. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE