MARKET NEWS

Saham Asia Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi

Wahyu Dwi Anggoro 08/08/2023 09:39 WIB

Pasar saham Asia sebagian dibuka melemah pada Selasa (8/8/2023) karena investor menunggu data inflasi dari China dan Amerika Serikat (AS).

Saham Asia Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pasar saham Asia sebagian dibuka melemah pada Selasa (8/8/2023) karena investor menunggu data inflasi dari China dan Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari kesehatan ekonomi global.

Dilansir dari Reuters, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,9%. Indeks tersebut turun 2,8% sepanjang Agustus 2023.

Saham Australia naik 0,39%, sedangkan indeks Nikkei Jepang naik 0,72%.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,73%, sementara Indeks CSI300 blue chip China turun 0,54% pada awal perdagangan. Saham Asia beragam pagi ini menyusul rebound  pasar AS semalam.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 1,16%, S&P 500 naik 0,90% dan Nasdaq Composite bertambah 0,61%.

Investor global menantikan data inflasi dari China pada Rabu dan laporan serupa dari AS sehari setelahnya. Mereka memprediksi kondisi inflasi berbeda signifikan.

Inflasi AS kemungkinan sedikit meningkat pada Juli menjadi 3,3% secra tahunan, sementara inflasi inti kemungkinan tidak berubah di level 4,8%, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom. ANZ memperkirakan indeks harga konsumen China pada Juli akan minus 0,4% secara tahunan.

"The Fed mewaspadai risiko naiknya inflasi mengingat permintaan tenaga kerja tetap tinggi, dan sebagian besar pembuat kebijakan berpikir tingkat kebijakan perlu dijaga ketat," tulis sekelompok ekonom ANZ pada Selasa.

"Inflasi yang lemah di China seharusnya menjadi kekuatan disinflasi global di pasar barang ke depan," tulis mereka.

Data perdagangan China untuk bulan Juli yang akan diterbitkan pada Selasa kemungkinan akan menunjukkan penurunan ekspor sebesar 12,5% dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan dari 28 ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Prospek stimulus ekonomi dari Beijing untuk menghidupkan kembali ekonomi China yang lesu masih dinantikan investor. Langkah-langkah kecil untuk membantu pasar properti telah diluncurkan dalam dua pekan terakhir, namun rencana stimulus yang lebih luas belum terlihat.

"Sambil menunggu tanda-tanda deflasi, pasar terbelah antara kesuraman ekonomi dan harapan akan stimulus," kata  sekelompok ekonom dari Mizuho. (WHY)

SHARE