Saham Bank Big Caps Primadona di Tengah Ketidakpastian Global
Pelaku pasar senang lantaran The Fed memberikan sinyal dovish. Hal ini berpotensi hot money kembali ke Indonesia dan saham blue chip jadi pilihan.
IDXChannel - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan sinyal dovish direspons positif pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,64% ke level 6.751 di perdagangan Kamis (2/11/2023).
Dikutip dari Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (3/11/2023), selain IHSG, arus keluar asing di perdagangan bursa juga mengecil tinggal Rp16,21 miliar.
Padahal, sebelumnya di Rabu (1/11/2023), asing masih mencatat net sell jumbo Rp1,09 triliun. Efek ini terus berlanjut di perdagangan Jumat dengan IHSG kembali menguat signifikan hingga kembali menembus level 6.800an.
Saham bank besar turut menopang kinerja indeks terutama di perdagangan Kamis. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melejit 4,42% usai melemah 2 hari sebelumnya.
Investor asing melakukan beli bersih saham BMRI hingga Rp142,62 miliar di pasar reguler.
Saham BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga melambung 3,52%. Membalik koreksi di Selasa yang -0,80% dan Rabu -2,26%.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terapresiasi 2,91% setelah memerah dua hari sebelumnya. Asing masuk kembali ke BBCA dengan net buy Rp76,07 miliar.
Berbeda dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menghijau 1,04%, namun asing melakukan net sell Rp77,23 miliar.
Pengamat Pasar Modal Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar senang lantaran The Fed memberikan sinyal dovish. Hal ini berpotensi hot money kembali ke Indonesia dan saham blue chip jadi pilihan.
Meski demikian, menurut Hans, ke depan investor masih akan tetap berhati-hati terhadap kebijakan The Fed dan Pemilu 2024 di Indonesia.
Tak hanya itu, perbankan big caps tetap menjadi primadona bagi investor asing di tengah ketidakpastian global. Jika didukung fundamental masih solid.
Hingga kuartal III-2023, BBRI membukukan laba bersih Rp43,99 triliun atau naik 12,35 secara tahunan (yoy). BMRI menoreh laba bersih Rp39,06 triliun, naik 27,44% yoy.
BBCA mencatatkan laba bersih Rp36,42 triliun atau naik 25,78% yoy dan BBNI mencatatkan laba bersih Rp15,75 triliun atau naik 15,05% yoy.
(YNA)