Saham Bank BUMN Termahal? Cek Dahulu Laporan Keuangannya di Awal 2023
Saham bank BUMN termahal bisa saja dilihat dari segi market capnya.
IDXChannel – Saham bank BUMN termahal bisa saja dilihat dari segi market capnya. Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah lembaga keuangan (bank) umum di mana modalnya berasal dari pemerintah. Berbeda dengan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) yang seluruh modalnya dikelola oleh swasta dan bukan pemerintah.
Bank swasta di Indonesia antara lain BNI, BRI, Mandiri, BTN dan BSI. Lima di antaranya juga menjadi anggota Himbara atau Himpunan Bank Negara berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70 Tahun 2020 tentang Penyetoran Uang Negara di Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Selain meneliti harga saham bank BUMN termahal, ada baiknya para investor mencermati terlebih dahulu laporan keuangan masing-masing perusahaan bank BUMN sepanjang awal 2023:
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank negara pertama di Indonesia, berdasarkan PP No. 1 Tahun 1946. BRI didirikan pada tanggal 18 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah.
Mengapa BRI dinobatkan sebagai bank BUMN terbaik di Indonesia? Hal ini karena BRI mampu menjaga aliran kredit dengan sangat baik dan sehat, meski dengan kredit bermasalah kecil. Belum lagi BRI bekerja terutama di tingkat keuangan mikro, yang memungkinkan cabang-cabangnya menjangkau desa-desa di seluruh Indonesia.
Pada triwulan pertama tahun 2023, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan anak usahanya berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 15,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat 27,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 senilai Rp12,17 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut salah satunya disebabkan oleh pendapatan bunga bank yang naik 15,6% (yoy) dari Rp36,73 triliun menjadi Rp42,46 triliun. Dengan peningkatan pendapatan bunga tersebut, pendapatan bunga BRI meningkat 53,07% (YoY) menjadi Rp9,68 triliun dibandingkan sebelumnya Rp6,32 triliun.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih BRI menjadi Rp32,78 triliun pada akhir Maret 2023, naik 7,8% (y/y) dari semula Rp30,41 triliun. Laba usaha perseroan sebesar Rp19,56 triliun, naik 27,62% (YoY) dari semula Rp15,32 triliun.
2. Bank Mandiri (BMRI)
Mandiri merupakan salah satu bank umum terbaik yang memiliki lebih dari 1.200 cabang yang beroperasi di Indonesia serta 7 cabang di luar negeri. Aset Mandiri mencapai Rp 1.839 triliun menurut laporan keuangan Q3 2022.
Bank Mandiri dan anak perusahaan membukukan pendapatan bunga, syariah, dan premi bersih bersih sebesar Rp 23,47 triliun pada kuartal pertama tahun 2023. Ini meningkat sekitar 11% dibandingkan kuartal pertama tahun ini.
Dengan peningkatan pendapatan tersebut, pada kuartal I 2023 laba bersih konsolidasi Bank Mandiri meningkat 25% secara tahunan menjadi Rp12,6 triliun. Pada triwulan I 2023, total aset Bank Mandiri meningkat 10,04% (y/y) menjadi Rp1,908 triliun. Hal ini dibantu oleh penyaluran kredit Bank Mandiri yang tumbuh 12,36% (y/y) menjadi Rp1,205 triliun.
3. Bank Negara Indonesia (BBNI)
Bank Negara Indonesia (BBNI) didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. Pemerintah mendirikan BNI untuk memenuhi kebutuhan keuangan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan menciptakan iklim usaha yang strategis.
BNI adalah BUMN dan telah mengantongi aset yang sangat besar. Sebab, pada kuartal III 2022, BBNI memiliki asset sekitar Rp 11 triliun.
Pendapatan Bunga Bersih dan Pendapatan Syariah Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 10,4 triliun pada triwulan I tahun 2023, meningkat 12,7% dibandingkan triwulan I tahun sebelumnya (joy). Pada saat yang sama, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk perusahaan BNI juga meningkat sebesar 31,8% (yy) menjadi Rp5,2 triliun pada triwulan I tahun 2023.
Pada triwulan I tahun ini, kredit BNI ke swasta tumbuh 21,2% (yoy) menjadi Rp234 triliun, kredit segmen korporasi tumbuh 13,2% (yoy) menjadi Rp52,2 triliun dan kredit usaha rakyat (KUR) naik 7,8% ( YoY) menjadi Rp 50,1 triliun.
Kemudian total kredit konsumer BNI tumbuh 11,9% (YoY) menjadi Rp113,4 triliun. Kredit konsumer terutama ditopang oleh segmen Personal Loan yang tumbuh 19,2% (yoy) menjadi Rp44,5 triliun, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 8% (yoy) menjadi Rp54,5 triliun.
4. Bank Tabungan Negara (BBTN)
BTN sering dijadikan sebagai solusi KPR. Hal ini dikarenakan banyaknya kemudahan yang ditawarkan BTN, misalnya kemampuan membayar biaya hingga 70% dari penghasilan Anda, sementara bank lain hanya menawarkan sekitar 30%.
Kecuali hingga September 2022, BTN sudah memiliki aset sebesar Rp389 triliun. Nilai nominal aset BTN Rp18 triliun di atas nilainya pada akhir 2021. Ini membuktikan perusahaan ini cukup baik di 2022.
Emiten milik perusahaan plat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) ini berhasil membukukan laba bersih pada kuartal I 2023 sebesar Rp 801 miliar. Jumlah tersebut naik 3,42% secara tahunan dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 774 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi pada Rabu (26/4/2023), penyaluran kredit BTN juga meningkat 21,77% menjadi Rp18,72 triliun dari Rp15,37 triliun tahun sebelumnya. Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, kredit yang disalurkan untuk perumahan mencapai Rp11,6 triliun, naik 15,54% dari tahun sebelumnya menjadi Rp10,04 triliun.
5. Bank Syariah Indonesia (BRIS)
Emiten bank syariah pelat merah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan laba bersih Rp1,45 triliun untuk kuartal I 2023. Laba bersih BSI meningkat 47,64% dari kuartal I tahun lalu Rp987,68 miliar .
Seiring dengan kenaikan laba bersih, nilai laba per saham dasar akan menjadi Rp31,61 per saham pada kuartal I 2023. Pada periode yang sama tahun 2022, laba per saham BRIS menjadi Rp24.01 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, BRIS telah mengakui simpanan pihak ketiga untuk bagi hasil dari pendapatan bank atau disebut tabungan Mudrarabah senilai Rp72,08 triliun. Dibandingkan dengan Rp72,89 triliun tahun lalu yang turun 1,12%. (SNP)