Saham Bank Kakap RI Paling Banyak Dibeli Asing Sepekan di Bursa
Tercatat, empat saham perbankan berkapitalisasi pasar jumbo alias big cap masuk jajaran top 5 paling banyak dibeli asing.
IDXChannel - Sejumlah saham juga menjadi primadona investor asing dalam sepekan. Tercatat, empat saham perbankan berkapitalisasi pasar jumbo alias big cap masuk jajaran top 5 paling banyak dibeli asing.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/2/2024), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,46 triliun. Adapun sepanjang 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp10,68 triliun.
Lima saham yang paling banyak diborong asing di pasar reguler di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Kinerja saham kelima emiten tersebut juga moncer sepekan. Pada perdagangan Jumat (2/2/2024), kinerja empat saham bank raksasa juga ditutup menguat dan ada yang berhasil melesat lebih dari 1 persen.
Sementara saham TLKM masih ditutup merah pada perdagangan jelang akhir pekan dengan penurunan 1,24 persen.
Saham BBCA ditutup sideways pada perdagangan Jumat, namun per Kamis (1/2/2024) saham BBCA menguat 1,57 persen di level Rp9.700 per saham.
Sementara saham BMRI ditutup melesat 1,91 persen di level Rp6.675 per saham jelang akhir pekan. Dalam sepekan, saham BMRI sudah melesat 5,95 persen.
Saham bank big cap pelat merah lainnya, BBNI juga mencatatkan kinerja moncer dengan kenaikan saham 0,87 persen pada penutupan Jumat dan telah naik 6,45 persen sepekan.
Saham BRIS ditutup naik 0,87 persen pada Jumat di level Rp2.320 per saham dan menjadi jawara sepekan dengan kenaikan mencapai 16,29 persen.
Appetite investor asing pada perbankan big cap di pasar modal Indonesia kali ini mulai pulih ditopang oleh kinerja keuangan yang cukup moncer sepanjang 2023. Berikut kinerja sejumlah emiten yang paling banyak diborong asing sepekan.
BBCA
Saham emiten bank swasta terbesar di Indonesia BBCA mencatatkan beli asing (net foreign buy) mencapai Rp727,6 miliar. Dengan ini BBCA menjadi saham yang paling banyak diborong asing pekan ini.
Emiten perbankan swasta terbesar di RI milik Hartono Bersaudara ini mencatatkan laba bersih konsolidasi mencapai Rp48,6 triliun sepanjang 2023. Angka ini meroket 19,4 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
BBCA mencatatkan bunga bersih perusahaan dan entitas anak usaha mengalami kenaikan 17,5 persen secara tahunan menjadi Rp75,4 triliun. Adapun pendapatan selain bunga tumbuh 5,5 persen menjadi Rp23,9 triliun.
TLKM
TLKM berada di urutan kedua saham paling banyak diburu asing. Tercatat, asing membeli saham TLKM mencapai Rp422 miliar. Saham TLKM juga menguat 0,25 persen sepekan di level Rp3.990 per saham.
BBNI
Selanjutnya, saham bank pelat merah lainnya, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mencatatkan net foreign buy ketiga terbesar dengan transaksi mencapai Rp368,6 miliar.
BBNI mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun. Angka ini naik 14,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun di 2022.
Pertumbuhan laba BBNI ditopang pendapatan bunga bersih secara konsolidasi sebesar Rp41,28 triliun pada periode yang sama, turun tipis 0,11 persen dibanding capaian periode yang sama 2022 sebesar Rp41,32 triliun.
BMRI
Di urutan keempat emiten bank big cap, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan net foreign buy sebesar Rp360,4 miliar.
Sepanjang 2023, BMRI meraih laba bersih konsolidasi Rp55,1 triliun sepanjang 2023 alias melonjak 33,7 persen. BMRI juga mencatatkan total aset konsolidasi mencapai Rp2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun.
BRIS
Bank syariah pelat merah BRIS menjadi saham kelima paling banyak diborong asing. Nilainya mencapai Rp233,9 miliar.
BRIS juga membukukan kinerja keuangan moncer dengan perolehan laba bersih Rp5,7 triliun sepanjang tahun 2023. Angka ini tumbuh 33,8 persen secara year on year (yoy).
Pertumbuhan laba BRIS berbading lurus dengan aset yang juga naik 15,7 persen yoy menjadi Rp353,62 triliun pada 2023.
(YNA)