MARKET NEWS

Saham BREN Jatuh 5 Persen saat Emiten Prajogo Lainnya Hijau

TIM RISET IDX CHANNEL 17/09/2024 12:45 WIB

Saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tertekan aksi jual signifikan hingga akhir sesi I, Selasa (17/9/2024).

Saham BREN Jatuh 5 Persen saat Emiten Prajogo Lainnya Hijau. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tertekan aksi jual signifikan hingga akhir sesi I, Selasa (17/9/2024), berbalik arah usai cenderung mendaki belakangan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BREN merosot 5,31 persen ke Rp11.150 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp337,78 miliar dan volume perdagangan 29,56 juta saham.

Secara teknikal, dalam chart harian, kini saham BREN melayang di atas area support terdekat, yakni di kisaran 11.100-11.000. Penembusan ke bawah area tersebut akan membuat saham BREN menguji support berikutnya di 10.525-10.250.

Kendati turun dalam, saat ini, market cap BREN mencapai Rp1.491,72 triliun, masih menjadi yang tertinggi di bursa, di atas bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan valuasi Rp1.288,22 triliun.

Dalam sepekan, saham BREN masih naik 3,72 persen dan dalam sebulan melesat 21,20 persen.

Kabar terbaru, pada 2 September 2024, Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. (SEGHPL), yang merupakan entitas terkendali sepenuhnya oleh BREN, menandatangani Amended and Restated Facilities Agreement dengan Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).

Amandemen Perjanjian Fasilitas ini merupakan perpanjangan dan pembaruan atas Facilities Agreement senilai USD655 juta yang sebelumnya ditandatangani antara SEGHPL dan Bangkok Bank pada 11 Desember 2022.

Manajemen mengungkapkan, Facilities Agreement ini juga telah diungkapkan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan pada 3 Oktober 2023.

Beberapa ketentuan material diubah berdasarkan Amandemen Perjanjian Fasilitas ini.

Margin bunga diubah menjadi 2,50 persen di atas SOFR, dari sebelumnya 4 persen di atas LIBOR atau 4,42826 persen di atas SOFR.

Selain itu, tanggal pembayaran akhir diperpanjang menjadi 30 Agustus 2029, dari yang sebelumnya 14 Desember 2027.

Amandemen ini memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan karena adanya penurunan margin dalam Perjanjian Fasilitas tersebut.

Sebelumnya, emiten besutan taipan Prajogo Pangestu tersebut mengumumkan peresmian kerja sama dengan ACEN, perusahaan energi yang terdaftar secara publik dari Grup Ayala.

Kemitraan strategis kedua pihak disepakati untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia. 

Kemitraan strategis ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan ACEN, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy.

Kemitraan ini dibangun berdasarkan akuisisi penting pada tahun 2024 dari tiga aset pengembangan energi angin yang berada di tahap akhir di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok.

Aset-aset ini secara kolektif menawarkan kapasitas potensial sebesar 320 MW energi angin, dilengkapi dengan solusi penyimpanan energi baterai canggih, yang siap meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan di seluruh wilayah.

Diwartakan sebelumnya, Senin (26/8/2024), FTSE Global Equity Index Series telah merilis hasil evaluasi semi-tahunan untuk September 2024 yang akan berlaku mulai 23 September mendatang.

Kocok ulang ini membawa perubahan signifikan dalam indeks FTSE Indonesia, dengan beberapa perusahaan mengalami pergeseran dalam berbagai kategori.

Menurut keterangan tertulis, dalam kategori Large Cap, BREN bersama emiten bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil masuk ke dalam daftar.

Perubahan ini menjadi final pada 9 September 2024.

Saham PTRO Cs Hijau

Berbeda dengan BREN, saham saudaranya kompak menguat, kendati tidak begitu meyakinkan seperti tempo hari.

Sebut saja, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) tumbuh 0,75 persen hingga tengah hari ini. Kemudian, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik tipis 0,44 persen, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) 0,28 persen, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) 0,28 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE