Saham Bukalapak Patut Diburu? Cek Dulu Laporan Keuangannya
PT Bukalapak.com dalam waktu dekat akan melakukan penawaran umum saham perdana. Apakah sahamnya patut jadi perhatian dan diburu investor?Â
IDXChannel - PT Bukalapak.com dalam waktu dekat akan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indoensia. Apakah sahamnya patut jadi perhatian dan diburu investor?
Bukalapak sendiri hari ini akan menggelar paparan publik (Public Expose) Jumat (9/7/2021) mulai pukul 09.40 WIB live dari akun Youtube Bukalapak. Sementara itu, konferensi pers akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB.
Dalam undangan juga disebutkan bahwa Bukalapak telah menunjuk empat penjamin emisi (underwriter), terdiri atas penjamin emisi efek yakni PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.
Berdasarkan dokumen IDX Mini Expose Bukalapak, perusahaan e-commerce ini akan menggunakan kode ticker BUKA pada IPO nanti.
Diketahui, Bukalapak pertama kali melakukan registrasi IPO ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Mei 2021 dan akan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan, dimana jumlah tersebut termasuk Employee Stock Allocation (ESA) maksimal 0,1 persen.
Bukalapak juga akan menawarkan opsi management and employee stock option (MESOP) sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari total penawaran dan modal disetor.
Berdasarkan dokumen yang sama, perusahaan rintisan (startup) unicorn ini juga melampirkan laporan keuangan tahun 2020.
Berdasarkan laporan tersebut, Bukalapak mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2020 sebesar Rp1,34 triliun atau turun 51,73 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp2,79 triliun.
Bukalapak mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,35 triliun atau naik 25,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,07 triliun.
Bukalapak mencatatkan kerugian dari operasional di tahun 2020 sebesar Rp1,83 triliun atau turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,84 triliun, perusahaan juga mencatatkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,51 triliun atau turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,32 triliun.
Sementara itu, Bukalapak mencatatkan beban umum dan administrasi tercatat Rp1,49 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,26 triliun.
Bukalapak mencatatkan liabilitas sebesar Rp985,82 miliar dan ekuitas Rp1,60 triliun. Adapun total aset perusahaan meningkat menjadi Rp2,59 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp2,05 triliun. (RAMA)